Enam Belas

8.5K 1.2K 43
                                    

Penyerangan itu dapat diatasi dengan mudah. Kedatangan Jiyeon sudah membuat sang Raja mengantisipasi keadaan barak sehingga penyusup lebih muda untuk dilumpuhkan. Keadaan barak perburuan kembali seperti semula.

Meski Jaehyun memutuskan untuk pulang, bersama Jiyeon yang masih terlihat lemah di sisinya.

Jaehyun menatap Jiyeon yang bersandar pada bahunya. Lalu memperbaiki letak kepala gadis itu untuk membuatnya nyaman.

Dua hari yang lalu, mendapati Jiyeon terluka untuk melindunginya entah mengapa membuat perasaan Jaehyun menjadi berantakan. Ada rasa bersalah juga kecewa yang ia tujukan untuk dirinya sendiri.

Juga rasa marah terhadap Jiyeon yang dengan mudahnya menukar nyawa untuk dirinya.

Beruntung perburuan tahunan selalu membawa tabib istana untuk berjaga-jaga akan keadaan mendesak atau berbahaya di sana. Jiyeon sempat diobati dan sudah merasa lebih baik hari ini.

Jadi Jaehyun memilih untuk pulang, menemani Putri Mahkotanya dalam masa penyembuhan diri.

Jiyeon bergerak tidak nyaman saat kereta sedikit berguncang. Jaehyun tanpa pikir panjang segera melingkarkan lengannya disekitar bahu Jiyeon. Menariknya untuk merapatkan diri sekaligus memberikannya kehangatan.

Salju turun semakin deras di akhir tahun. Mereka tiba setelah tiga hari berada dalam perjalanan. Ketika sudah sampai di paviliun istana, sang Ratu segera keluar menyambut Putra dan Putri Mahkotanya dengan raut wajah penuh kecemasan.

Berita penyerangan itu tentu telah sampai ke istana. Namun mereka bersyukur Raja menanganinya dengan baik.

"Biar aku saja."

Jaehyun mengangkat tangan saat tandu kerajaan tergeletak di samping kereta. Ia meraih Jiyeon kedalam pelukannya, menggendong Putri Mahkota menuju paviliun tempat ia akan beristirahat. Membuat seluruh istana menahan nafas kagum pada interaksi dua pasangan muda kerajaan itu.

Jaehyun menurunkan Jiyeon di atas ranjang setelah Dayang Shin melapisinya dengan kasur yang cukup tebal. Perapian sudah dinyalakan. Ruangan itu terasa jauh lebih hangat.

Hari sudah menjelang sore saat mereka sampai. Jadi Jaehyun memberi perintah pada dayang istana untuk memanggil tabib dan membawakan makan malam mereka ke paviliun Putri Mahkota.

Luka yang Jiyeon terima memang tidak terlalu parah, namun itu membuatnya sulit bergerak untuk satu hingga dua minggu kedepan. Usai memberikan obat, tabib undur diri. Jaehyun meminta Dayang Shin membantu Jiyeon berbenah.

Jaehyun melirik Jiyeon putus asa saat gadis itu mendorong uluran tangan Jaehyun yang tengah menyuapinya makanan.

"Kau harus makan, Putri Mahkota." Ujar Jaehyun pelan.

Namun Jiyeon menggeleng lemah. "Maafkan saya membuat Seja Jeoha harus pulang lebih awal."

"Tentu aku harus pulang lebih awal. Aku harus merawatmu."

"Jangan seperti itu, Putra Mahkota. Saya merasa seperti menjadi beban."

Jaehyun menghela nafasnya gusar.

"Kau tidak membebaniku. Dan berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Kau justru telah menyelamatkanku dan nyawa banyak orang lainnya."

"Tapi Putra Mahkota terlihat begitu menyukai perburuan tahunan."

"Dan menurutmu itu membuatku buta akan kebutuhan Putri Mahkota-ku?"

[✔] Crown Prince's First Love | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang