》tujuan hidup《

1.1K 109 5
                                    


"Suga bangunlah, ini sudah pagi." Umji mulai membangunkan Suga terlebih dahulu sebelum ia membuat sarapan.

"Sebentar." Jawab Suga yang masih ngantuk.

"Cepatlah bangun, atau aku akan menyirammu dengan air!"

"Ck. Nee."

"Cuci muka dulu sana, aku akan menyiapkan sarapan."

"Hmm."

-

"Cepatlah kemari dan makan."

"Ck, Nee. apakah kau bisa diam sebentar?"

"Menyebalkan, apa dia tau aku ini kesiangan." Gumam Umji.

"Aku mendengarnya."

"Aku tidak peduli."

Suga hanya bisa menahan tawanya saat melihat Umji berprilaku dingin.
"Kimchi?" Tanya Suga saat melihat makanan yang Umji buat.

"Mwo, kau tidak suka? Aku memang tidak pandai memasak tapi setidaknya aku bisa memasak." Sewot Umji.

"Hmm" Jawab Suga, ia bisa melihat bahwa Umji sedang kesal karna jawaban yang ia berikan tadi. 'menggemaskan' itulah kata yang benar untuk menggambarkan wajah Umji saat ini.

"Aku sudah selesai. Aku pergi dulu, jaga rumahku baik baik."

Suga hanya bisa tersenyum.

"Aku masih tidak percaya jika ada seorang gadis yang seperti bayi menyelamatkan hidupku,
membuat ku kembali tertawa setelah sekian lama aku tidak tertawa,
Aku tidak percaya kalau dia seorang gadis, muka, bahkan kelakuanya saja seperti bayi.
Memang gila tapi aku sudah memutuskan bahwa kaulah tujuan baru hidupku umji-ya" Suga.

Umji pov

Seharusnya aku masih bekerja di kafe hari ini, tapi Sinb ternyata sudah bicara pada bos agar aku bisa bekerja hari ini juga. Aku senang, juga sedikit bingung, karena aku masih awam dalam dunia kue.

"Annyeonhaseo Sinb-ah."

"Umji-ya!! Akhirnya kau datang juga, aku sudah menunggumu dari tadi"

"Mianhae..
Hmm.. Kalau begitu apa tugasku?"

"Emm.. Kau penjaga kasir. Kalau tidak ada pelanggan, kau membantuku membuat kue di belakang."

"Kalau begitu aku kerjakan sekarang."

"Kajja kita ke belakang."

~~

"Jam berapa sekarang umji-ya?" Sinb yang hampir selesai dengan adonanya bertanya padaku.

"Jam7 malam."

"Sudah malam, sebaiknya kita pulang. Kajja!"

"Sinb-ah,"

"Wae?"

"Apakah aku bisa minta tolong padamu?"

"Tentu saja, aku ini sahabatmu jadi, jangan ragu-ragu arrasseo?"

"Arraseo. Sinb-ah, apakah hubungan mu dengan Jungkook baik?" Tanyaku dengan ragu.

"Nee, waeyo?"

"Apakah disana ada lowongan pekerjaan?"

"Kenapa? Kau kan sudah bekerja disini, untuk apa menanyakan itu?"

"Ada salah satu temanku yang sedang mencari pekerjaan, aku hanya sedang membantunya saja."

"Ouh, aku akan menanyakannya. Nanti jika ada, aku akan memberi tahumu."

"Hmm, kalau begitu kajja kita pulang."

》Save me《 (sugaxumji)Where stories live. Discover now