》End?《

648 65 10
                                    

Suga berlari secepat mungkin, ia benar-benar tidak ingin kehilangan Umji satu-satunya alasannya untuk hidup.

"Aku akan datang!! Tolong bertahan sebentar saja."

☆☆☆

Di sisi lain Umji kini diikat di kursi dengan dipenuhi ocehan Seulgi.

Seulgi? Kenapa Seulgi?
Karna appa Seulgi adalah ceo perusahaan yang erat kaitannya dengan perusahaan Chanyeol. Kedua perusahaan ini memiliki rahasia kelam untuk bisa sukses seperti ini, dan Kang hyeong-lah yang mengetahui rahasia itu. Hingga mereka berani membunuh Kang hyeong dengan alasan jika rahasia itu terkuak maka akan hancurlan perusahaan mereka.

"Kau adalah sahabat Yuju si yeoja jalang itu bukan?" tanya Seulgi.

"Jangan pernah memanggil Yuju jalang!!" Teriak Umji.

"Semua sahabatmu itu jalang! Bahkan Sinb mengambil Jungkook dari Lisa saat mereka akan bertunangan." Ucap Seulgi.

"Jaga mulut hinamu itu!!"

"Hmm. Mari kita tebak, apakah Sugamu itu akan datang? Pasti bukan? Tenanglah aku tidak akan membunuhmu tapi dia." Ucap Seulgi dengan Smirk.

"Jangan, aku mohon jangan! Bunuh saja aku tidak dengan Suga!!" Mohon Umji.

"Bagaimana ya? Tapi aku ingin membunuhnya karna dia sudah tahu rahasia besar keluargaku."

"Aku mohon.. aku mohon padamu seulgi-ya." Ucap Umji dengan tangis yang sudah pecah.

"Aku ..."

Brakk!!

Ucapan Seulgi terpotong karna Suga datang.

Suga datang lalu menghampiri Umji.

"Gwenchanayo?" Tanya Suga sangat khawatir.

"Kenapa kau datang kesini!! Cepat pergi dari sini!!" Ucap Umji dengan tangis yang semakin deras.

"Apa maksudmu Umji-ya?" Tanya Suga bingung.

"Cepat!! Cepat pergi!!!"

"Kenapa?"

"CEPAT!!! AKU MOHON CEPAT PERGI!!!!"

"Ck. Drama yang menyedihkan." Guman Seulgi.

Hingga akhirnya...

Dor!!!!!!

"SUGA!!!!!" Teriak Umji.

Satu peluru lolos dari pistol Seulgi, dan berhasil menembus dada Suga. Suga terduduk di hadapan Umji dengan memegang luka disana.

Umji menangis sejadi-jadinya.
Seulgi membuka ikatan Umji lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Hidup itu menyedihkan bukan?" Gumam Seulgi saat keluar dari sana.

Umji turun dan memindahkan kepala Suga pada dirinya yang terduduk. "Suga, Suga bertahan  Suga! Kumohon bertahanlah!! Suga!!!"

"Terima kasih, atas semua yang kau lakukan padaku. A-aku minta maaf karna t-tidak bisa menjagamu lagi. Mungkin a-aku telat t-tapi, Saranghae Umji-ya." Ucap Suga dengan susah payah di sela-sela terakhir hidupnya.

Setelah berbicara seperti itu Suga menutup matanya. Ia bersyukur karna bisa mati dipelukan Umji.

"Tidak tidak tidak, kau pasti selamat, bangun Suga-ya! Bertahanlah!!! Hiks.."

Umji menangis dengan sangat deras. Memeluk Suga yang kini tergeletak dengan penuh darah. Sesak itulah yang Umji rasakan sekarang. Ia putus asa.

"Hyung!!!"

Tiba-tiba Jimin, dan Yuju datang karna diberi tahu oleh Wonu. Mereka bertiga langsung menghapiri Umji yang sedang memeluk Suga dengan isak yang sangat menyakitkan.

Lalu ambulan datang, dengan cepat Jimin dan Wonu mengangkat Suga dan memasukaanya kedalam ambulan.

Suga sedang diberi pertolongan pertama oleh suster di ambulan, Suga masih bernapas hanya saja semakin lambat. Umji masih saja menangis, ia kini disebelah Suga berdoa dan berharap Suga akan selamat.

Jika saja Suga benar-benar pergi, mungkin Umji tidak ingin pernah mencintai seseorang lagi. Ia tidak ingin merasakan yang namanya kehilangan orang yang dicintainya lagi.

☆☆☆

Kini Suga sedang ditangani oleh dokter di ICU. Tangis Umji masih belum reda, ia terus berdoa dan berharap, bukan sangat berharap.

Jimin, Yuju, dan Wonu juga berharap Suga akan selamat.
Jimin mengacak rambutnya frustasi, ia tidak habis fikir yeojachingu-nya bisa berani menembak Suga.

"Umji-ya tenanglah." Ucap Yuju sambil memeluk Umji dari samping. Berharap Umji bisa sedikit tenang.

Tap

Tap

Tap

Tangan Umji di tarik dengan sangat kasar.

"Kau! Kau yang sudah membuat anakku seperti ini bukan?" Tanya seorang ajhusi.

"M-maaf ajhusi siapa ya?" Tanya Umji.

Plakk!!

Umji ditampar dengan keras.

"Hey! Apa yang kau lakukan!!" Ucap Yuju dengan nada sedikit tinggi.

"Hey kau gadis muda jangan ikut campur!" Jawab ajhusi itu.

"Kau! Apa yang kau lakukan hingga Yoongi anakku berani mengorbankan dirinya untukmu?!!"

"A-aku ...."

Ucapan Umji terpotong karna dokter keluar dari ICU.

"Bagaimana keadaan Suga dokter?" Tanya Umji terburu-buru.

"Oprasinya berhasil," Umji tersenyum bahagia mendengar itu. "Tapi, dia tidak bisa bertahan."

Deg!!!!

"Aniyo! Suga!!!" Umji langsung berlari kedalam ruangan lalu berdiri dihadapan Suga yang seluruh badanya sudah ditutupi oleh selimut.

"Suga bagun Suga!!

Jangan pergi!!! Hiks...

Hiks.. Kau masih ada bukan?

Aku mohon bangunlah.." Umji bicara sambil menggoyangkan tubuh Suga, berharap ia akan bangun.

Nihil Suga tidak bergerak sama sekali.

"Kau mencintaiku bukan? Katakan! Ayo katakan sekali lagi padaku!

Suga-ya!! Hiks.. saranghae.."

Umji menyerah. kini ia hanya bisa menangis disebelah Suga yang sudah tak bernapas lagi.

Membuatnya merasakan luka yang pernah ia rasakan dulu saat harus kehilangan orang tuanya, dan kehilangan D.o disaat ia benar-benar menyanyangi mereka.

Setelah ini, Umji tidak akan pernah ingin menyangangi seseorang dengan sangat, karna sudah cukup! Ia sudah 3 kali merasakan kehilangan orang yang sangat ia sayangi.

"Hiks.. aku mohon.. bangunlah.."

.
.
.
.
.
End

》》》》》》》》》》

Udah end aja:)
Endingny pendek ya?
Seneng gak sama endingnya?
Tolong komen untuk ending ini:)

Jangan lupa Vote:)
Tinggal pencet bintang gak bayar kok:v gak ngabisin tenaga juga:)

FOLLOW ME:')

사랑해💝

Eva02

》Save me《 (sugaxumji)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz