1

6.9K 1K 101
                                    

"Come here, kitten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Come here, kitten. I'll protect you."

•••

Hujan kali ini tidak membawa kenangan apapun padamu. Hanya membawa perasaan sejuk juga tenang. Kamu bukan si penggila hujan, tapi kamu menyukainya.

Tetesan dari langit itu melebur ke tanah setelah jatuh. Kamu terus memperhatikannya dalam hening, diam-diam memuji Sang Maha Kuasa atas mahakarya-Nya yang luar biasa.

Seragam yang kamu kenakan mulai basah karena cipratan air. Enggan beranjak, kamu membiarkan tubuh bagian depanmu diciprati air hujan.

"Sengaja ingin membuatku khawatir, hm?"

Tanpa menoleh pun kamu tahu, siapa pemilik dari suara yang sangat lembut itu. Bibirmu mengulas sebuah senyum tipis saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

"Kemari kucing manis, aku akan melindungimu."

Kepalamu memutar 90 derajat ke kiri. Senyum yang tadinya kamu pertahankan kini luntur begitu saja digantikan dengan kerucutan bibir dan kerutan di kening.

"Kupikir kamu akan memberikan jaketmu padaku, Lee Taeyong? Kenapa malah kucing itu yang kamu peluk dengan jaketmu?"

Taeyong—kekasihmu—tertawa, menunjukkan deretan gigi rapi-nya yang mempesona. Mampu memikat siapapun hanya dengan satu senyuman lebar miliknya. Pesona seorang Lee Taeyong.

"Ah? Kekasihku di sana?" tanyanya berpura-pura terkejut. "Kemarilah manis, kamu pasti kedinginan juga."

Kamu yang semula duduk bersila di lobby depan sekolah, kini bangkit berdiri dan berjalan ke arah Taeyong yang sudah merentangkan sebelah tangannya disertai senyuman kesukaanmu.

Dia memelukmu, bersamaan dengan kucing betina yang selalu ada di lingkungan sekolahmu. Tangannya mengusap bahu serta punggungmu lembut.

"Tubuhmu sangat dingin, bagaimana kalau sakit nanti?" Taeyong berujar rendah. Pipimu memerah seiring dengan detak jantung yang menggila. Entah untuk alasan apa, kamu menyukai sisi Taeyong yang begitu lembut bagai tanpa cela. Namun kamu juga—

"Seingatku, kamu tidak suka hujan, Jennie?"

—membenci sisi lainnya yang terkadang muncul secara tiba-tiba. Seperti ini.

"Tae, aku (Y/n). Bukan Jennie."

Tubuh Taeyong menegang selama beberapa saat sebelum pelukannya mengerat dan kamu sendiri menahan sesak juga tangis.

"Maaf aku—tidak sadar bahwa yang kusebut bukan namamu."

Kamu menggigit bibir bawahmu kuat. Air mata yang berusaha kamu bendung, jatuh bersamaan dengan kilat yang membelah langit disertai hembusan angin kencang.

"Kamu selalu seperti ini, Tae. Apa nama gadis lain akan selalu kamu ucapkan saat bersamaku? Sampai kapan?"

Kamu membiarkan pertanyaan tersebut menggantung karena belum sempat Taeyong jawab. Kakimu sudah lebih dulu berlari membelah jalan yang basah digenangi air hujan.

Persetan dengan air mata. Hujan mampu menutupi semuanya.

- Morosis -

Season Series - January 2019

Season Series - January 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Season Series] | Morosis - Taeyong VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang