Regards

7.2K 987 71
                                    

"Okay Mrs

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Okay Mrs. Lee, you stole my heart. Again."

•••

"Oke manis, hentikan atau aku akan memakanmu saat ini juga."

Tawamu pecah ketika suamimu memberikan tatapan datar padamu. Dia bahkan berkacak pinggang saat ini, merasa kesal dan gemas di waktu yang bersamaan.

Hal ini bermula ketika kamu menginginkan chicken katsu di sore hari seperti ini, sedangkan Taeyong sedang sibuk-sibuknya. Pemuda itu berkutat dengan beberapa laporan keuangan sejak pagi tadi. Kamu merengek, menarik kaus yang digunakan Taeyong, menggigit bahunya, duduk di pangkuannya, mengecupi pipinya, hingga akhirnya berguling di atas lantai. Kesal karena tidak mendapat perhatiannya sama sekali.

Namun di detik ke delapan kamu berguling, Taeyong berdecak sembari bangkit dari duduknya dan menatapmu tajam.

"Harusnya aku yang bilang begitu, Tuan Lee Taeyong! Aku lapar dan kamu diam saja, dimana perasaanmu?!"

Suamimu duduk bersila di lantai, mendengus jengah sebelum menarik lenganmu agar kamu duduk di pangkuannya.

"Dengar sayang, aku sangat amat sibuk. Pekerjaanku menumpuk, dan kamu menggangguku dengan—"

"Jadi kamu menganggapku sebagai pengganggu?"

"Tidak. Bukan itu maksudku. Hanya saja—" pemuda itu menghela napasnya kemudian mencuri satu kecupan di bibirmu. "Baiklah. Apa yang kamu inginkan?"

Seketika kamu tersenyum puas dan melingkarkan lenganmu di lehernya. "Aku ingin chicken katsu. Aku sangat amat lapar."

Taeyong mengangguk. "Menunggu sebentar tidak masalah, 'kan?"

- Morosis -

Kamu memperhatikan bagaimana suamimu mengolah daging ayam di dapur rumah kalian. Bagaimana dengan apiknya, Lee Taeyong, mampu membuatmu berdebar hanya karena melihatnya memasak.

"Aku masih tidak percaya kamu menikahiku sebulan setelah kita bertemu," ujarmu memulai percakapan.

Taeyong tertawa pelan, bahunya naik turun dengan teratur bersamaan dengan derai tawanya.

"Kenapa? Masih menganggap ini mimpi?" tanya Taeyong.

Kamu mengangguk. "Hm. Padahal dulu sekali kamu tidak pernah menganggapku ada."

"Kebodohan yang sangat bodoh." Taeyong mendengus geli untuk dirinya sendiri setelah berkata demikian.

Anggukan kembali kamu berikan, walau pada kenyataannya Taeyong tidak mungkin melihatmu mengangguk.

"Morosis," balasmu pelan membuat Taeyong menoleh cepat dengan kerutan di dahinya.

"Moro—apa tadi?"

"Morosis."

Taeyong membalik tubuhnya. "Apa itu Morosis?"

Kamu bangkit dari dudukmu, melangkah mendekat ke arah suamimu sembari tersenyum manis.

"Morosis adalah terbodoh dari yang paling bodoh."

Mata Taeyong membulat sempurna. "Wow, sangat aku sekali saat itu."

Kamu dan Taeyong tertawa bersama. Hingga tangan Taeyong terulur ke belakang tubuhnya guna mematikan kompor kemudian memeluk pinggangmu erat.

Bibirnya sudah mendarat sempurna di bibirmu, bahkan dia sempat melumatnya lembut sebelum menjauhkan kepalanya.

"Terima kasih."

Kamu mengernyit. "Untuk?"

"Bertahan saat itu, membuatku sadar bahwa kamu yang aku butuhkan. Terima kasih sudah kembali dan menerimaku lagi."

Sebuah senyuman terlukis indah di wajahmu. Dengan satu kali anggukan, kamu turut memberikan satu kecupan singkat di bibir suamimu.

"Terima kasih sudah menyadari semuanya dan menungguku kembali."

Taeyong menarikmu dalam pelukannya, menyerukkan wajahnya di perpotongan lehermu sembari menghela napas lega. Lega sekali.

"Kamu berhasil mencuri hatiku lagi, Mrs. Lee. Terima kasih."

- Selesai -

Note :

Lagi, yang udah mampir dan baca makasih banyak! Huhu seneng keryaku yang abal masih banyak yang suka, sekali lagi terima kasih banyak!

Ayo kita ketemuan di lapak Yuta sama Mingyu, see you there!♥

- Morosis -

Season Series - January 2019

Season Series - January 2019

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
[Season Series] | Morosis - Taeyong VersionOù les histoires vivent. Découvrez maintenant