Part 12. I Miss Us.

37.7K 2.5K 130
                                    

Natan melajukan mobilnya seraya sesekali melirik Jennie yang diam duduk di jok sebelahnya, dengan wajahnya yang 100% menunjukkan bahwa ia sangat bete saat ini. Natan sesekali mendengus tertawa melihat ekspresi Jennie.

"Apa lo tawa tawa?!"ujar Jennie sinis seraya melirik Natan dengan sinis sekali lalu mengalihkan pandangannya lagi.

"Jangan marah marah terus gitu, saya ga bakalan ilfeel."ujar Natan.

"Apa? Saya? Kuno banget lo, jijik sumpah."ujar Jennie singut membuat say tertawa.

Jennie kemudian mengerutkan keningnya sebal saat Natan menatapnya dengan lekat dari atas hingga bawah seakan akan sedang menilai Jennie saat lampu merah.

"Apaan sih?!"tanya Jennie sinis sebenarnya untuk menyembunyikan rasa gugupnya ditatap lekat dengan Natan.

"Kalo di liat liat.. kamu cocok juga duduk di mobil saya."ujar Natan seraya tersenyum.

Jennie mendengus,"bacot."

"Beneran."Jennie menatap Natan yang tiba tiba menatapnya dengan pandangan serius.

"Kamu bukan orang pertama yang saya ajak naik mobil saya, tapi kamu yang keliatan paling cocok di sini."

"Ya iyalah, mobil lo kan cuman buat dua orang."singut Jennie

"Bukan gitu-"

"Lampu ijo."potong Jennie seraya mengalihkan pandangannya.

Natan menghela nafasnya lalu melajukan mobilnya lagi.

Setelah sampai di depan rumah Jennie, tiba tiba Natan mengunci pintu mobilnya saat Jennie hendak membuka, membuat Jennie langsung menatapnya geram.

"Buka, babi."ujar Jennie geram.

"Bentar dong, saya masih kangen."ujar Natan seraya menatap wajah Jennie dengan wajah yang ia tangkup dengan telapak tangannya.

"Gak usah ganjen, buka."

Natan tiba tiba tertawa puas membuat Jennie mengerutkan keningnya.

"Apasih bego."ujar Jennie kesal saat Natan tertawa puas.

Jennie membeku saat tiba tiba Natan menjepit dagunya, membuat wajahnya kini menatap wajah Natan yang sedang terkekeh geli.

"Kamu sadar gak sih? Kamu itu blushing pas saya ngomong kayak tadi. Blushing tapi sok jutek. Hahahahahaha."kekeh Natan seraya menatap Jennie.

Deg. Deg. Deg.

Jennie merasakan itu.

Jennie merasakannya!

Degup jantungnya terasa tidak normal saat menatap wajah Natan yang tertawa. Tanpa sadar, Jennie terus menatap wajahnya.

"Heh, jangan kelamaan ngeliatin. Nanti naksir."ujar Natan seraya tersenyum geli menatap Jennie yang masih menatap wajahnya.

Jennie refleks mengalihkan wajahnya dan membuat ekspresi kesal.

"Udah ah, gue mau turun. Mobil lo sempit."

"Makanya, jangan gendut."ledek Natan

"BACOT!"

"Hahahahahahahaha!"Natan tertawa puas melihat Jennie yang keluar dari mobilnya dengan wajah geramnya.

-

Lisa sesekali melirik wajah Deva yang fokus menyetir, masih kaku. Seperti biasanya, hening. Mereka masih terlalu kaku walaupun sudah damai.

Lisa berdeham,"ehm. Dev,"ujarnya memecah keheningan.

Deva hanya bergumam menanggapinya.

"Besok....ujian biologi."ujar Lisa pelan

HURT (JK x LS) (SUDAH DINOVELKAN)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu