Chapter 1

533 37 4
                                    

Greyson's pov

Flashback

Saat itu, umurku 3 tahun. Aku melihat bayi perempuan kecil yang sangat lucu dengan mata biru lautnya. Ia selalu tertawa-tawa jika aku menghampirinya. Ia selalu mengemut dotnya yang membuatnya tambah menggemaskan. Ibuku selalu menggendongnya tiap malam, dan menidurkannnya di ruangan yang sama denganku.

Flashback off

Kini ia telah tumbuh menjadi gadis yang cantik. Apa aku suka dengannya? Aneh jika aku suka dengan adikku sendiri. Tapi ada satu hal yang tidak akan kalian ketahui. Yang ia juga tak ketahui. Hanya aku , ibu, dan ayah yang tahu.

***

"Kak! Come here!" ajaknya, memecah keheningan. Aku salut melihatnya tumbuh dan berkembang menjadi gadis yang cantik.

"Kubilang panggil aku Greyson saja," jawabku.

"Tidak! Aku mau panggil kau kakak," paksanya.

"Baiklah," ujarku. Aku menghampirinya yang sedang membawa sepedanya.

..

Namanya adalah Winter Melody Chance . Ibu memberikannya nama Winter Melody, karena ia lahir pada musim dingin , dan ia tahu bahwa Winter akan memiliki suara yang merdu ketika ia sudah besar.

Kini umurnya 15 tahun. Ia terbilang sangat feminin dan sedikit kekanak-kanakan. Tapi itu hanya di sekitarku, di depan teman-temannya ia sangat jaim dan pendiam.

***

"Yes Winter?"

"Ayo kita main sepeda!" ajaknya.

Aku segera mengajaknya keluar rumah untuk berkeliling di seputaran daerah sini.

Winter's pov

Aku dan kakakku segera pergi ke luar rumah dan menaiki sepeda kami masing-masing. Aku tak suka dibonceng olehnya, karena ia tidak handal dalam membonceng orang.

..

"KAKK TUNGGU AKU!" aku berteriak ke arahnya yang mengayuh sepeda dengan sangat cepat. Kukayuh sepedaku dengan lebih cepat.

"ALRIGHT!" jawabnya. Ia segera mengerem sepeda. Aku menghampirinya.

..

"Kak, pelan-pelan!" seruku.

"Hahaha, iya. I'm sorry," jawabnya. Aku terhenti di sampingnya.

"Kenapa? Kau capek?" tanya kakak. Aku mengangguk. "Kau mau minum tidak?"

Aku menggelengkan kepalaku. Akhirnya kami pergi beristirahat di sebuah padang rumput, di dekat kebun apel umum lokal di sini.

***

"Mengapa kau mau aku memanggilmu Greyson? Bukankah selama ini aku selalu memanggilmu kakak? Dan kau baik-baik saja dengan hal itu," tanyaku.

"Sebenarnya, aku tidak suka dipanggil kakak. Aku lebih suka dipanggil Greyson saja, hehe," jawabnya. Aku mengangguk.

"Oke, .. Gr..Greyson. Ah aku tidak biasa! Terdengar sedikit aneh.." ujarku.

"Ya sudah terserah kau saja, bahkan kau boleh terkadang memanggilku kakak, terkadang Greyson."

"Baiklah kak." jawabku.

Kami berdua hanya melihat batang-batang pohon apel di depan kami. Angin bertambah agak besar, menepis dedaunan apel yang kini salah satunya terlempar ke arahku. Aku mengambilnya dan memegangnya di tanganku.

"Kak.." panggilku kepada 'Greyson'.

"Ada apa, Winter?" jawabnya.

-

Dear, Brother.. [Greyson Chance Story]Where stories live. Discover now