Mina masih di halaman rumah sakit. Baru tiba di sana. Dia juga harus ke administrasi dulu, nitip koper.
Ia lari-lari kecil menuju ruang administrasi, gegara hpnya yang terus bunyi membuat Mina jadi gusar.
"mbak Mina?"
Mina noleh. Merasa ada yang memanggil namanya. Pas noleh ke belakang, ada cewek lengkap dengan seragam kebesarannya.
"Yeri?" tanya Mina.
Cewek di sana sedikit berlari kemudian tersenyum lebar di hadapan Mina.
"mbak Mina apa kabar? Kok baru pulang?"
"baik kok. Emang aku perginya lama ya? Perasaan cuma delapan tahunan deh,"
Yeri, merengut, "mbak Mina kadang gak tahu diri. Delapan tahun itu lama mbak,"
Mereka berdua duduk dulu, Mina juga lupa kalau ada seseorang sedang menunggunya di kantin.
"kkk, masa sih? Eh btw, kamu masih jadi perawat junior?" tanya Mina kepo.
Habisnya banyak yang berubah sama rumah sakit ini. Termasuk orang-orangnya.
"enggak dong. Udah naik pangkat,"
Mina membuka mulutnya dengan suara berbinar, "wahh jadi apa nih? Perawat hampir senior?"
"lebih tinggi sedikit dari itu," kata Yeri sambil meringis pelan.
Niatnya bukan mau sombong. Tapi ini Mina. Ketemu Mina berasa ketemu emak sendiri. Gak ada yang bisa ditutupi dari Mina.
Bagi seorang Yeri, Mina adalah lambang kebebasan.
"perawat pra senior?"
Yeri menggeleng. Tandanya bukan.
"em, perawat spesialis?"
Dengan cepat Yeri menganggukkan kepalanya.
"sumpaah? Jadi perawat spesialis?? Kok cepet amat. Baru kemarin deh jadi koas sekarang kok jadi perawat spesialis?"
Sumpah. Mina kaget bukan main. Kalau Yeri jadi perawat spesialis dalam waktu singkat, itu artinya kinerja Yeri bagus bukan main.
Sekarang Mina merasa seneng sekaligus bangga. Karena sejak jadi koas, Minalah yang membimbing Yeri. Merawat Yeri saat cewek itu ngekost di sini.
"hehe, jadi malu. Tapi semuanya itu gak lepas dari dukungan mbak Mina."
"aih malu segala. Gue gak melakukan apa-apa. Jabatan lo saat ini adalah hasil dari kerja keras lo sendiri,"
Yeri senyum, hatinya jadi adem setelah ketemu Mina.
"bener kata mbak Mina, usaha gak akan mengkhianati hasil,"
-+-
"lo kejebak macet apa gimana?"
"abis kecelakaan gue, terus tadi ketemu Yeri,"
"ha? Orang kayak lo bisa kecelakaan?"
"ngejek nih ceritanya?"
"hehe, enggak tapi iya deh. Kok bisa kecelakaan? Ada luka gak?"
"ada. Baju gue luka,"
"dih songong abis lo."
Mina nyengir doang. Dia kangen momen kayak gini. Di mana dia akan bersikap seenak udel ke Lisa. Soalnya Lisa gak akan protes, palingan juga minta makan kfc. Atau enggak kopi sturbuck. Atau paling mentok minta jalan ke luar negeri.
Cuy, kanelah jadi Lisa.
"eh bentar deh, Min," seru Lisa.
Tangannya menghentikan langkah keduanya. "ngapa sih Lis?"
"kayak ada yang kurang,"
"hah? Apaan?"
Lisa menepuk jidatnya sendiri. Terus senyum masam. "buah Min. Buahnya mana??"
Kini giliran Mina yang tepok jidat. Lupa. Keasikan ngomong sih sama Yeri jadinya lupa gini.
"hehe maaf. Palingan ketinggalan di ruang administrasi. Lo jalan duluan aja. Biar gue yang ambil,"
"kebiasaan lo. Yaudah gue ke atas duluan. Jangan lama," pesen Lisa.
Cewek berponi itu melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Mina yang kini berbalik arah untuk kembali ke ruang administrasi buat ambil buahnya.
Pas di jalan, gak sengaja Mina ditabrak lagi.
Kali ini bukan cowok pelakunya, sekarang cewek. Yang bahkan kelihatan banget kalau dia masih bocah.
Yaelah apes mulu gue.
"aduh maaf mbak gak sengaja,"
Mina mengangguk samar. Bibirnya senyum-senyum kaku. Gimana pun bocah ini lebih muda dari dia. Jadi berasa adik sendiri.
Meski Mina gak punya adik.
"iya gapapa. Tali sepatunya copot?" tanya Mina menyadari bocah di sana sedang menunduk melilitkan tali sepatunya. Tapi gagal.
"eh, i-iya mbak," untuk saat ini Mina senyumnya tulus. Gak kepaksa lagi. Dengan menggunakan hati nuraninya, ia jongkok.
Membantu bocah yang nabrak dia buat iket tali sepatutnya.
"selesai,"
"maaf ya mbak,"
"iya gapapa. Namanya siapa?"
"Yujin. Kim Yujin,"
"nama yang cantik. Kamu gak bisa pasang tali sepatu sendiri?"
"dari kecil selalu diiket sama mas, makanya jadi ketergantungan hehe,"
Ucul banget nih bocah. Gumamnya.
Mina senyum-senyum sendiri. Jadi pingin punya adik perempuan kalau gini ceritanya.
ΦΦΦ

KAMU SEDANG MEMBACA
KEMUSUHAN ft 97line ✅
Fanfiction"Pacar iya, prioritas bukan," K E M U S U H A N ---------------------- 2019 #1 in seventwice #1 in Mina #1 in 97line #1 in June #1 in leechan #2 in Bambam #3 in Jiho #3 in Dino #5 in Korea #3 in Mingyu #9 in Idol #2 in eunwoo