Beberapa jam sebelumnya.
-------
Eunha sengaja jalan-jalan atau istilahnya jogging di sore hari. Cari udara juga menyegarkan pikirkan. Karena banyak yang menyerang pikirannya akhir-akhir ini.
Tentang tawaran model bejibun.
Tentang butiknya yang sekarang lagi dalam tahap kesuksesan.
Tentang menjadi guru piano. Hendak berhenti namun sayang, Eunha terlanjur jatuh hati pada Lino, Somi, dan Aera.
Baru sehari ketemu, Eunha merasa nyaman dan berat untuk pisah dalam waktu lama. Maunya ketemu terus, menghabiskan banyak waktu bersama mereka.
Sayang. Lagi lagi Mina. Gadis itu menjadi penghalang untuknya.
Dalam hal apapun!
Eunha mendudukkan dirinya di tepi taman, minum air sebentar menghilangkan dahaga. Kemudian mentap langit sore.
Ia menghembuskan napas cukup panjang. Senja yang indah. Sudah lama ia tak melihat apalagi merasakan dunia sebebas ini. Menghirup udara gak dilarang, duduk di tepi gak ada yang ngusir, meratapi nasib juga gak ada yang ganggu.
Tatapan Eunha beralih ke sekitar. Bibirnya tertarik ke atas. Rupanya bukan cuma dirinya yang merasa lega sekaligus tenang berada di sini. Melainkan semua orang juga merasakan hal sama.
Mengabiskan waktu menikmati senja. Main sama keluarga, seneng-senengan bareng teman, juga mengukir kenangan bersama pasangan.
"mendadak kangen yang lain ya? Mereka pada ngapain?" tanya Eunha pada diri sendiri.
"Jungkook pasti lagi latihan vokal."
"Mingyu boro-boro di rumah. Sibuk dia mah. Jaehyun mungkin lagi di rumah nganggur."
"June, preman satu ini lagi apa ya sekarang? Apa dia ada piket hari ini? Atau lagi bantu bokapnya mecahin kasus?"
"Rose... Ah dia gak jauh-jauh dari restoran. Bersyukur banget omsetnya melejit. Si Jiho ini pasti belajar ngajar di depan cermin,"
Eunha sedang berandai-andai. Sebatas itu yang dia tahu tentang sahabatnya selama kesibukan menyita hampir seluruh waktunya.
"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday, happy birthday Chaewon!!! Yuhuuu,"
Perhatiannya teralihkan ketika indra pendengarannya menangkap melodi menggelitik hatinya. Memaksanya untuk memutar kepala ke samping kanan.
"happy brojol day konco seperjuangankuu,"
"HSS nil,"
"yokyok tiup lilin!"
"make a wish dulu dong,"
Eunha tersentuh melihatnya. Golongan remaja itu berpelukan satu sama lain. Menyalurkan kehangatan di hari bahagia bagi seorang remaja berambut orange dengan model ponytail.
Meski tadi nyanyian teman-temannya yang agak sumbang. Bahkan untuk nada kedua tidak tepat sama sekali, bukan suatu masalah besar. Karena jelas dari cara mereka bernyanyi, tersenyum, dan semangat menunjukkan betapa bahagianya mereka. Serta bagaimana hebatnya pertemanan mereka.
Diam-diam Eunha melipat bibirnya. Dia pernah mengalaminya. Dulu. Bersama sepuluh orang, paket lengkap. Ada Mina si anak baru.
"gabut banget duduk sendirian," kesadarannya ditarik kembali. Eunha menoleh lantaran merasakan seseorang duduk tepat di sampingnya.

YOU ARE READING
KEMUSUHAN ft 97line ✅
Fanfiction"Pacar iya, prioritas bukan," K E M U S U H A N ---------------------- 2019 #1 in seventwice #1 in Mina #1 in 97line #1 in June #1 in leechan #2 in Bambam #3 in Jiho #3 in Dino #5 in Korea #3 in Mingyu #9 in Idol #2 in eunwoo