4. Ajakan Pertama

40.3K 5.6K 821
                                    

"Mau di follback?"

"Iya."

"Mau banget?"

"Iya."

"Mau sekali?"

Dengan sabarnya dia masih menjawab, "Iya."

"Beneran?"

"Iya."

"Anterin gue pulang, sekarang. Nanti depan rumah langsung  follback."

Dia berdehem sejenak, mungkin dalam hatinya dia berkata baru kali ini nentuin cewek yang minta dianter pulang, padahal belum kenal.

Malu-malu in? Nggak, gue pikir ini lumayan hemat tiga ribu rupiah buat gue pulang ke rumah, dan kalau naik angkot, gue males banget ketemu ketek orang yang lari-lari depan idung gue, beneran.

Belum lagi kepulan asap dari mulut orang-orang yang nggak tahu tempat, argh—rasanya gue pengen punya kekuatan laser yang tiba-tiba muncul dari mata buat ngancurin rokok yang mereka pegang.

Sayangnya gue cuma manusia biasa, dan gue melotot pun nggak bakal ada efeknya buat mereka. Yang ada gue dikarungin sama mereka, Yasudahlah.

"Jadi anterin kan?" tanya gue yang terkesan ngebet.

"Jadi. Tunggu bentar."

"Jangan lama."

"Iya."

Gue emang dari dulu anaknya agak ceplas-ceplos dan—bodo amat. Terserah orang lain mau mikir apa yang penting gue happy.

Dengan senyuman, gue membuka ponsel sambil membuka grup chat yang bernama NUGELO yang ada di line.

Entah kenapa, gue juga bingung gue mau masuk ke dalam grup itu. Di mana, kalau gue masuk berarti gue salah satu dari nugelo tersebut.

NUGELO

Eka Aryani:
Kalian, maaf nggak bisa ikut makan ya.

Aci:
Kok nggak jadi Kep?

Rifa Rahayu:
Paling si Ekep makan bareng sama doi

Eka Aryani:
Ya nggak jadi aja, mau makan dirumah.

Riyanti Fauziah:
Baru kenal udah diajak makan di rumah?

Desi Wulansari:
MANTAP EKEP, LANJUTKAN!

Aci:
Selamat bersenang-senang di dalam rumah Ekep.

Eka Aryani:
KAMPRET!

Aci:
Jangan lupa share video!

What the hell. Ngomong aja irit, mau ketemu aja harus gue yang nyamperin padahal dia ada di belakang gue, mukanya aja cengo lihatin ponsel gue nggak ada henti-hentinya.

DANDELIONWhere stories live. Discover now