8. ULANG TAHUN

23K 2.8K 899
                                    

Sial.

Sial.

Sial.

Aku hanya bisa mengumpat, hati ku tidak bisa berhenti berkicau tentang cowok terkutuk itu. Apakah dia pikir yang dia lakukan itu so sweet? Aku mengacak-acak rambutku lalu mengembuskan napas panjang saat aku sudah tiba di rumah.

Padahal aku selalu menulis dan berhayal tentang sosok pria kaya raya, tampan, humoris juga dilingkupi warisan yang melimpah. Lalu kenapa aku malah dapat cowok yang mengajak patungan? Apa ada yang salah dengan terget masa depanku?

Aku mengembuskan napas lalu menatap ponselku, dia—tidak minta maaf sama sekali. Padahal sepanjang jalan aku menampakan wajah bak ikan Arwana, tapi dia tidak merasa bersalah sama sekali.

Sudahlah, aku malas berhubungan dengan cowok seperti itu. Aku pun membuka line, di sana ada setumpuk chat dari grup NUGELO yang menghinaku. Aku tidak peduli dan tidak ingin membukanya, yang ingin kulakukan sekarang aalah tidur.

***
01 April 2017

Dering ponsel mulai mengganggu tidurku. Seseorang menelponku di tengah malam tepat jam dua belas. Aku mengangkatnya, ternyata itu video call.

Dia adalah teman kecilku, aku mengangkatnya. Dia pun mengeluarkan lilin dengan senyuman manisnya. Dia menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Manis, benar-benar manis. Dalam keadaan terpisah jauhpun dia masih sempat menyanyikan lagu ulang tahun untukku.

"Maaf, Kakak nggak bisa ke sana," ucapnya dengan wajah lesu di balik layar ponselku.

"Nggak papa, aku seneng kok."

"Kado menyusul..." ucapnya, "Sekarang tiup lilin!" lanjutnya dan aku langsung mengangguk dan menjulurkan bibirku seolah-olah aku sedang meniup lilin.

Dap, lilin pun mati. Seolah tahu kalau tengah meniupnya. Dia pun kembalitersenyum hangat. Rasa marahku yang memuncak pada Renaldy mendadak hilang, tentu karena dia.

"Make a wish," pintanya membuatku berpikir sejenak.

Aku menutup mataku lalu meminta dalam hati, "Aku ingin bertemu denganmu," ucapku tanpa berani mengatakanny langsung.

See? Seperti itulah kehidupanku dengan sosok pria yang selalu aku panggil Kakak tersebut. Dia sosok paling manis bahkan lebih manis dibandingkan gula sekalipun. Dia... selalu membuatku ingin terus seperti ini.

***

08.30 WIB

Aku memang sudah mengingat tanggal ulang tahunku sejak satu minggu terakhir. Satu april, aku akan selalu ingat. Tapi amarah yang meluap tiba-tiba saja menutup semua ingatanku tentang ulang tahun.

Aku datang ke kampus dengan wajah sumringah, tentu, teman kecilku terus menemaniku setiap saat, membuat emosiku kembali mereda. Dan bodohnya, hari ini aku malah memakai jaket jeans biru muda yang sama dengan milik Renaldy, lagi?

God! Aku benar-benar tidak ingin!

"Cie... yang kemarin makan bareng," ucap Riyanti sampai terdengar ke segala penjuru.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang