Sleep

47.9K 6.1K 1.5K
                                    

Jungkook itu tidak normal.

Tidak juga idiot seperti yang dikatakan Taehyung.

Ia memiliki kelainan Childhood Disintegrative Disorder.

Atau yang biasa dikenal dengan singkatan CDD.

Dimana penderitanya akan bertingkah laku seperti anak - anak, tidak pandai bersosialisasi, serta kesulitan dalam berbicara.



Seperti saat ini, dengan aksen terbata - batanya Jungkook berucap.

"M-mau m-mommy!"

Matanya kembali berkaca - kaca.



Taehyung mengabaikannya.



Dengan earphone yang menyumpal kedua telinga, serta sorot mata fokus menatap jalanan.

Jungkook tidak pernah diabaikan.

Tidak oleh siapapun; mungkin pengecualian untuk si Kim bangsat yang satu ini.

Terlampau kesal, botol berisi susu putih miliknya dilempar asal hingga mengenai wajah Taehyung.



Basah.



Kotor.



Lengket.



Dan Jungkook sukses membuat Taehyung kehilangan kesabarannya.

"Berhenti bermain drama,"

Jungkook menatap polos ke arah Taehyung. Tidak mengerti akan ucapan kakaknya.

Tapi siapa peduli?

Alih - alih akan merasa gemas dengan wajahnya, Taehyung justru muak dengan wajah sembabnya.

"Dasar idiot."



Jungkook membeku di tempatnya.



Ia memang tidak pernah diajari kata idiot oleh ibunya. Tapi entah kenapa, ia merasa jika Taehyung sedang menghinanya.





.

.

.

Taehyung menghentikan mobilnya.

Salah seorang pesuruhnya datang, mengambil alih kunci mobilnya untuk dipindahkan ke garasi.

Di kursi penumpang; Jungkook dengan wajah sembabnya tertidur pulas sekali.

Taehyung bukanlah ibu tiri yang akan membiarkan Jungkook tidur di dalam mobil.

Terlebih lagi cuaca malam ini dingin sekali.

Dengan berat hati, ia mengangkat Jungkook ala bridal style masuk ke dalam kamarnya; di lantai dua dekat tangga.

"Eungh, k-kakak?"

Tangannya memukul - mukul lemah punggung lebar kakaknya.

Meminta untuk diturunkan; terlalu takut jika jatuh.



"Mau susu?"



Taehyung membaringkan tubuh mungil Jungkook di sisi kanan ranjangnya.

Mengambil beberapa lembar tisu, kemudian membersihkan noda susu pada kemeja marunnya.

"Bo-bolehkah?"

Kedua matanya berbinar. Bibirnya dikerucutkan lucu. Seperti sedang mengharapkan permen di malam halloween.

GaspWhere stories live. Discover now