Lemon

41.6K 4.5K 701
                                    

Nyonya Kim pernah mengingatkan,

Untuk tidak memberikan Jungkook lemon dalam bentuk apapun itu.



Sialnya; terik matahari siang ini sangatlah menyengat.

Ditambah emosinya yang masih belum padam sejak tadi.

Taehyung yang awalnya berniat untuk segera pulang pun memutar arah kendaraannya.

Menuju toserba terdekat untuk sekedar membeli minuman.

"Ambil yang kau mau,"

Tidak memperhatikan apa yang diambil adiknya.

Setelah membayar; langsung saja ia melanjutkan perjalanan.

Supaya cepat sampai rumah.



"Kook, kau minum lemon tea?"

Taehyung baru menyadarinya disaat kemasan tersebut sudah kosong.





.

.

.

"T-tae na-nakal!"

Kedua tangan dilipat di depan dada. Bibir dikerucutkan beberapa senti.

Kedua mata bergerak gelisah; tidak ingin menatap objek tampan di hadapannya.

Ia kesal, sangat malahan.

Sejak tadi sore kakaknya tidak mau mengalah.



"Akui saja kekalahanmu princess,"

"M-mau bo-bobo s-saja!"

Kedua kakinya menghentak - hentak kesal lantai menuju kamar.

Ah, si manis sedang merajuk.

Taehyung terkekeh sejenak, kemudian menyusul adiknya cepat.

Meninggalkan televisi yang masih menyala.

"Sini peluk?"

Gelengan didapatkan.

Jungkook lebih memilih taetae-nya dari pada kakaknya.

"Ya sudah kalau tidak mau,"

"━aku peluk bunbun saja ya?"

Diambilnya boneka kelinci yang terabaikan di atas nakas.

Kemudian mendekapnya erat.



"Hiks, ━T-tae ja-jahat!"

Dilemparnya asal boneka singa yang sejak tadi ia dekap.

Kemudian duduk tepat di atas pangkuan sang kakak.

Lehernya ia peluk erat seraya mendusel lucu disana.

"T-tidak bo-boleh p-peluk y-yang la-lain!"

Anggukkan diberikan.

Kemudian punggung sempit si manis dielusnya perlahan; mencoba menenangkan.

"━h, ja-jangan s-sentuh."

Jungkook menjauhkan tubuhnya sesaat dari sang kakak.

Entahlah, ia hanya merasa aneh saja saat telapak tangan besar sang kakak menyentuh punggungnya.



"Masih marah?"

Kepalanya ditundukkan.

Jemarinya memilin pelan ujung baju kakaknya.

"Tidak sopan mengabaikanku."

Diangkatnya cepat dagu mulus sang adik.

Terlihat jelas disana si manis tengah menggigit bibir bagian bawahnya.

GaspWhere stories live. Discover now