Couple

34.6K 4.1K 350
                                    

Tidak ada pembicaraan.

Mungkin lelah; baru saja tiba beberapa menit yang lalu.

Beberapa maid yang memang ditugaskan untuk berjaga malam menyapa ramah.

Sedikit terpesona melihat kadar ketampanan tuan mudanya yang semakin bertambah.



Sesekali Jungkook akan membulatkan kedua matanya lucu.

Mencoba mengancam lewat tatapan.

Ia tidak suka miliknya ditatap sebegitu intensnya.

"Dimana kamarmu?"

Taehyung mencoba mengalihkan perhatian si manis.

Dengan kedua tangan yang masih bertautan; Jungkook menarik sang kakak menuju lantai atas.

Pintu berwarna baby blue dengan papan nama ━Jungoo.

"T-tae! A-ayo ma-main b-boneka?"

Gelengan Taehyung berikan.

Ah, ia lelah sekali rasanya. Berjalan kaki sejauh tadi membuat tenaganya terkuras habis.

Ditambah menggendong Jungkook setengah perjalanan.

"K-kalau n-nonton f-film?"

Sedikit berjengit saat Taehyung mengangkat tubuhnya tanpa permisi.

Memangkunya manis dengan kecupan di bagian bahu tereksposnya.



"Tidur princess,"

"━atau kau mau pangeranmu ini diambil oleh hantu malam?"

Beberapa detik setelahnya Jungkook membalikkan tubuhnya.

Memeluk leher jenjang sang kakak erat dengan gelengan; serta cebikkan lucu pada bibirnya.

"H-hantu na-nakal t-tidak b-boleh a-ambil T-tae!"

Berkacak pinggang; memasang mimik menakutkan yang justru terlihat menggemaskan.

Selanjutnya Taehyung menidurkan Jungkook di sisi kanan ranjang.

Dengan lampu tidur yang dinyalakan; ia menepuk pelan bokong berisi adiknya.

"T-tae?"

Jungkook mencoba meraih dagu mulus sang kakak.

Terkikik gemas kemudian saat mendapat kecupan dibagian tangan.

"M-mau po-poppo b-boleh?"

Setelahnya Taehyung merasakan beban di bagian dadanya.

Jungkook berbaring di atas dada bidang sang kakak.

Dengan bibir yang dimanyunkan lucu; menunggu kecupan dari kakaknya.

Cup.

Kecupan sayang Taehyung berikan.



Pintu kamar terbuka. Salah seorang maid mengantarkan susu putih hangat.

Rutinitas Jungkook sebelum tidur.

Taehyung saja yang mengabaikan itu semua

"Untukku mana?"

Dahinya mengkerut tidak suka.

Bagaimanapun juga ia anak pertama di keluarga itu; tuan muda yang seharusnya lebih diperhatikan.

"Ki-kita m-minumnya be-berdua s-saja, m-mau?"

Senyuman kelinci mengembang; dengan binar penuh harap.

GaspTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang