Gasp

Cuddle

Taehyung tidak pernah tahu jika adiknya di daftarkan homeschooling.

Biasanya yang melakukan homeschooling hanyalah anak pejabat saja; yang tidak ingin identitasnya diketahui.

Tidak untuk anak disabilitas.

Mereka memiliki sekolah khusus untuk mereka sendiri.

Lagipula apa yang akan diajarkan guru itu?

Toh berbicara saja sulit; apalagi membaca, menulis, dan hal lainnya yang pasti jauh lebih sulit.

Bisa gila Jungkook jika dipaksa seperti itu.

"Jadi, dimana Jungkook?"

Taehyung total mematung di tempat.

Masalahnya; yang menjadi guru pengajar Jungkook itu Yoongi.

Kekasih dari sahabat karibnya, Jimin. Sudah pasti ia sangat mengenal sifat si Min satu itu.

"Kau yakin?"

Anggukan mantap diberikan.

Setelahnya dengan sangat tidak sopan Yoongi menggeser cepat tubuh Taehyung.

Kemudian melesat cepat menuju kamar utama; mencari Jungkook.

Sialan memang.

Dengan wajah muramnya Taehyung berjalan gusar mengikuti Yoongi.

"Bangsat,"

"━aku tuan rumahnya, bukan Jungkook."

Kenapa juga harus Yoongi yang dipilih ibunya.

Sesampainya di kamar, Taehyung dengan wajah pongahnya mengusir Yoongi dari atas ranjang.

Jadilah Yoongi mendirikan sebuah meja kecil di atas karpet beludru Taehyung.

Kemudian mengeluarkan sebuah buku mewarnai.

"Ayo mulai berimajinasi?"

Jungkook terkikik gemas.

Mengangguk sekilas; sebuah pensil yang sudah diserut ia ambil.

Menggambar beberapa pola dasar yang ia ketahui.

Terlalu fokus menggambar membuatnya tidak sadar bahwa Taehyung sudah berpindah posisi.

Tepat di sebelahnya ━penasaran, memangnya imajinasi anak disabilitas akan sejauh mana?

Disentilnya pelan pipi tembam Jungkook; terlampau gemas dengan si manis.

"T-tae! Ma-mau p-poppo!"

Sadar akan keberadaan kakaknya, cepat - cepat ia berpindah ke pangkuan sang kakak.

Dengan bibir merah merekahnya yang dimanyunkan.

Dengan kedua telapak tangan mungilnya yang menangkup rahang tegas sang kakak.

Cup.

"La-lagi eung?"

Hidungnya dikecup gemas oleh Taehyung.

Beberapa detik setelahnya Taehyung kembali mengujami wajah manis sang adik dengan kecupan mautnya.

Jungkook yang kegelian hanya dapat mendorong wajah tampan sang kakak supaya menjauh sesaat.

"Nakal,"

Desisnya pelan.

.

.