Gasp

Medicine

Kalau boleh jujur,

Mengurus remaja disabilitas seperti Jungkook bukanlah keahliannya.

Terakhir kali ia mengurus kucing persia ibunya saja; kucing tersebut ditemukan mati terbujur kaku di sudut ruangan.

Kata dokter sih, kelaparan ━ditambah faktor cuaca saat itu yang sedang dingin akibat hujan tiga hari berturut - turut tanpa henti.

Ah, apa Jungkook akan berakhir seperti kucing persia ibunya?

.

.

.

Untuk ke sekian kalinya Jungkook mengerang ━ia demam.

Dan dengan keras kepalanya ia menolak untuk meminum obat yang disediakan kakaknya.

Apa yang susah dari meminum obat?

Toh, Taehyung sudah berbaik hati mengerus obatnya supaya ia tidak kesusahan menelan pil obat.

"Jungkook astaga,"

Taehyung memijat pelipisnya frustasi.

Sekitar satu jam lagi ia harus tiba di perusahaan ━meeting dengan sebuah perusahaan besar asal Jepang.

"Sekarang, buka mulutmu."

Final Taehyung.

Sengaja ia merendahkan oktaf suara, berharap si anak nakal takut dan mulai meminum obatnya.

Satu sendok berisi obat yang sudah digerus melayang ke arah Jungkook ━memaksa untuk menelannya suka atau tidak.

Plak.

Sebenarnya Jungkook hanya ingin bercanda dengan kakaknya.

Yang entah kenapa sangat lucu ketika kerutan di dahinya muncul karena terlampau kesal.

Tidak.

Ia tidak memiliki niat sedikit pun untuk melawan saat ini.

Menurutnya Taehyung itu baik dan dapat diajak bercanda ━sama seperti ibunya.

Pada nyatanya, ia mengajak bercanda orang yang salah.

"Dasar jalang!"

Dengan sekali hentakan, Taehyung memasukkan tiga butir obat sekaligus ke dalam mulut adik kecilnya.

Mencekokinya air minum ━memaksa untuk menelan ketiganya sekaligus.

Kemudian memberi tatapan mematikan saat Jungkook akan memuntahkan kembali obat - obatannya.

"Muntahkan obat itu, dan kau akan ku buat tidur diluar."

Hoek.

Tamat sudah riwayat seorang Jeon Jungkook.

.

.

.

Ketukan pada pintu mengalihkan atensi Taehyung dari tumpukan berkas pentingnya.

Ah, sudah tengah malam rupanya.

Taehyung terlalu sibuk pada berkasnya sampai - sampai tidak menyadari waktu sudah larut malam.

"Masuk."