PROLOG

835 46 2
                                    

    Haii...
Readers....
Halo semuanya baik yang baru baca atau yang udah baca dari cerita ini pertama kali di Upload. Maaf buat yang kemarin binggung kenapa "PHOBIA" tiba-tiba hilang dari Wattpad dan gak ngasih info apapun soal itu, saya minta maaf  atas ketidak nyamananya.
      Dan sekarang "PHOBIA" kembali dengan cerita yang sama namun sedikit berbeda(ya yang buat Yang pernah baca sebelum nya pasti tau letak perbedaannya)

    Oke, saya gak mau banyak basa-basi. Silah kan baca aja langsung😊😊. Dan yang paling penting adalah jangan lupa tinggalin jejak kalian lewat Vote and komen di sini oke?

   ***
 

  Namanya Amanda Dwi Anggraini, cewek sederhana yang terkesan kaku,aneh dan pendiam. Amanda terlahir dalam keluarga sederhana, dia menpunyai sebuah phobia yang mungkin terdengar sedikit aneh.   

       Gadis ini phobia cowok! Sedangkan sekarang ia bersekolah di sekolah menengah atas biasa yang menampung siswa laki-laki juga, hal itu harus  Amanda jalani walaupun dengan rasa takut yang selalu menghantuinya.

Disinilah Amanda berdiri, di depan gedung salah satu sekolah ternama di kotanya. Satu tahun sudah ia bersekolah disini, Amanda cewek pendiam yang sering dianggap aneh oleh teman-temannya. Bahkan tak satupun orang yang mau berteman dengannya, tapi hal itu tidak berlaku untuk  bagi Cita, Adillah dan Dhea. Bagi mereka, Amanda adalah orang yang baik juga pintar yang bisa dijadikan teman juga sahabat yang baik.

Amanda berjalan melewati koridor kelas untuk menuju kelasnya, setibanya disana keadaan kelas sudah ramai. Dhea dan  Adillah juga sudah datang lalu Amanda berjalan menuju bangkunya dan duduk dengan tenang disana. Semuanya berjalan dengan normal, Amanda  hanya membaca novelnya sampai suara cempreng Cita mengacaukan segalanya.

“OMG!! Amanda... lo harus tau!! Dibawah ada cowok ganteng banget! Dan lo tau kabar baiknya? Dia bakal masuk kelas kita!!” oceh Cita dengan penuh Antusias.

Amanda yang bosan mendengar Cita dan Cogannya hanya diam dan menatap malas kearah Cita.

“Oh” balas Amanda singkat.

“Astaga Man, gue udah ngomong panjang kali lebar dan lo cuma balas “Oh”. Reaksi lo Cuma gitu doang gitu?”

“Gue harus gimana?” Amanda masih membaca novelnya.

“Emang lo gak seneng denger ada cogan di kelas kita? Emang lo gak penasaran gitu?” Cita masih kesal dengan Amanda yang begitu membosankan.

Amanda meletakkan novelnya dan berusaha menjawab ucapan Cita padanya.

“Gak! Bahkan gue gak tertarik sama sekali sama cogan yang lo bilang itu! Lagian nih ya, apa untungnya buat gue ngebahas cowok yang gak jelas itu? Gak ada faedahnya sama sekali” ucap Amanda acuh tak acuh.

“Terserah lo deh Man!” Cita dengan kesalnya.

Dari kejauhan Adillah dan Dhea hanya bisa geleng-gelang kepala melihat sikap kedua sahabatnya itu, lalu berjalan menuju keduanya.

“Kalian berdua ngapain sih pagi-pagi udah ribut?” tanya Adillah.

“Ini nih Cita, pagi-pagi udah bahas  cowok. Gak ada faedahnya juga” saut Amanda  pelan.

“Lagian lo sih Man, kayak gak pernah tertarik sama cowok aja! Tiap kali gue bahas cowok, lo gak pernah perduli atau jangan-jangan lo emang gak pernah tertarik sama cowok” Ucap Cita panjang lebar yang dibalas dengan tatapan tajam dari Amanda.

“Apa lo bil-“ ucapan Amanda terpotong oleh Adillah yang segera menengahi, dia hanya tak ingin hal ini terus berlanjut.



PHOBIA(Comeback)-TAMATWhere stories live. Discover now