Part 15

315 18 0
                                    

Cukup lama berkendara, mobil  Angga akhirnya berhenti didepan rumah mewah  bercat putih yang menambah kesan mewah  rumah itu. Amanda  terkesimah dengan apa  yang dilihatnya, rumah ini membuatnya tak henti untuk mengagumi kemegahan rumah ini.

“Ayo buruan!” ucap Angga membuat lamuanan gadis ini buyar.

“I-ini  beneran rumah lo?” tanya Amanda .

“Gak ini rumah orang terus gue rampok” jawab Angga ketus.

“Ja-jadi lo perampok? Kalau gitu mendingan gue pergi dari sini” balas Amanda dengan Polosnya, lalu berjalan menjauhin Angga. Melihat hal itu Angga menarik kerah belakang baju Amanda dan menariknya kembali ke posisi semula.

“Lo begok atau apa sih?”

“Emang muka gue, muka-muka perampok apa?” tanya Angga sambil menunjuk wajahnya.

“I-iya siapa tau kan? Gak ada yang tau siapa lo sebenarnya” Ucap  Amanda  pelan.

“Tau ah! Suka-suka lo deh”

“Ayo ikut gue!” ujar Angga cuek sambil menarik lengan gadis itu.

Kali ini Amanda hanya diam tanpa memberontak sedikitpun, lagipula percuma melawan. Itu hanya membuang-buang tenaganya. Angga menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Amanda yang ada di belakangnya.

“Tumben lo diem? Gak berisik kayak tadi” ujar Angga.

“Capek gue teriak-teriak sama lo, buang-buang  tenaga gue aja”

“Lagi pula, walaupun gue memberontak lo bakal maksa gue kayak  sebelumnya” Balas Amanda.

“Bagus deh, jadi gue gak capek narik-narik lo” timpal Angga sambil tersenyum kecil kearah Amanda. Wajah Amanda terlihat bersemu merah saat melihat senyuman di wajah dingin Angga. Yang membuat kesan ketus  hilang dari dirinya.

Amanda dan Angga masuk kedalam rumah mewah itu  yang kemudian disambut dengan senyuman hangat dari wajah wanita paruh baya yang tak lain adalah Rizka-ibu  Angga.

“Wah-wah anak   Mama baru pulang-“

“Ini siapa Angga? Cantik sekali” puji Rizka.

“Ha-hay tante” Amanda sambil menyalami tangan Rizka.

“Siapa namanya? Tanya Rizka lagi.

“Amanda tante”Jawab  Amanda sopan.

“Ayo ikut gue, gak usah basa-basi!” saut Angga sambil menarik  lengan Amanda.

“Angga, lepasin!”

“Tante, nanti ngobrol lagi ya..!” sorak Amanda pada Rizka.

Rizka hanya mengangguk maklum, ia tau benar watak  putra. Disisi lain Angga menghentikan langkahnya didepan kamarnya dan melepas lengan Amanda. Gadis itu hanya diam tak berani bersuara  saat melihat ekspresi Angga yang terlihat seperti ingin meledak.

“Masuk!” titah Angga.
Amanda melangkah  masuk kekamar  Angga   yang sangat rapi mengalahkan kamarnya.

“Kok masih berdiri disitu? Duduk sini!” ucap Angga sambil  memepuk sofa kecil  didekatnya.

Amanda  melangkah canggung kearah  Angga lalu duduk agak jauh dari cowok  itu.

“Jauh  amat, gimana mau ngerjain tugasnya”

“Sini deketan lagi” ucap Angga  sambil tersenyum kearah Amanda seolah ini memang wajahnya yang sebenarnya.

“I-iya” jawab Amanda dan duduk lebih dekat kearah Angga

PHOBIA(Comeback)-TAMATWhere stories live. Discover now