t h r e e

18.7K 2K 49
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kembali ke ruangan utama setelah mengantar Mark ke pintu keluar, Kak Jaehyun melempar sahutan ke arah aku, "Seul, pulang".

Lee Seul, itu nama korea yang dikasih sama Kak Jaehyun. Tapi kak jaehyun biasanya menyebut nama itu hanya saat-saat tertentu aja. Kalau lagi kesel, minta sesuatu, atau marah. Yang barusan itu, mengarah ke yang mana?

"Kak?"

Gak lama dari itu, Kak Jaehyun terlihat mengusap kasar wajah dengan telapak tangan. Kesimpulannya, emang mood Kak Jaehyun lagi gak baik-baik aja.

"Kamu gak bener-bener mau nginep sini kan?" tanya Kak Jaehyun sembari melangkah mendekat. Mengikis jarak antara kita berdua.

Pertanyaan itu sukses ngebuat aku miringin kepala bingung. Bagian mana dari bicara aku yang gak Kak Jaehyun mengerti?

"Ya nginep lah Kak. Aku mau kemana lagi, kan Mark udah pulang duluan"

Kak Jae terlihat ngerutin keningnya sembari berkacak pinggang. Yang membuat aku sadar bahwa sekarang Kak Jaehyun udah terlihat lebih dewasa dengan otot-otot yang mengisi tubuhnya itu.

Kalau dulu pas masih ngetutor aku jaman dia SMA sih, badannya lebih kurus dan gak se kekar sekarang.

"Tapi kamar aku cuman satu"

"Aku kan bisa tidur di sofa"

Ruang televisi di apartemen Kak Jaehyun itu dilengkapi sama sofa bed, yang kira-kira ukurannya setara dengan kasur ukuran Queen size. Jadi, bukan gak mungkin kalau aku tidur disitu.

"Gak mungkin, apart aku gak di fasilitasi untuk nginep orang"

"Aku gak masalah Kak, tenang aja"

Toh aku yang memilih untuk tinggal menginap di apartemen Kak Jaehyun. Karena itu, aku juga harus bisa menyamankan diri tanpa difasilitasi. Dan lagi, aku juga gak ada uang kalau perlu bayar sewa sebagai timbal balik dari fasilitas itu sendiri.

"Tapi kamu gak izin sama orang tua!"

Kak Jaehyun mulai naikin nada bicara, mungkin kesel sama aku yang keras kepala ini. Tapi untungnya, Kak Jaehyun belum pernah sekalipun marah sama aku. Mentok-mentok ya cuman naikin nada bicara kayak gini aja.

"Ya namanya juga kabur Kak"

Tepat setelah kalimat itu keluar dari mulut aku, ponsel ditangan aku berdering menunjukan panggilan masuk dari mamah.

Kak Jaehyun yang curi pandang pun mencuri kesempatan untuk ngambil alih ponsel aku, kemudian sesegera mungkin menyentuh tombol hijau.

"Ha-"

"Kenapa? Kabur dari rumah? Terserah, paling kamu pergi kerumah Yeri"

Mendengar sahutan mama di sambungan telepon, Kak Jaehyun melongo menatap ponsel yang sambungannya langsung diputus tanpa sempet dia bicara sepatah katapun.

dearest tutor • jaehyun ☑Where stories live. Discover now