first will last

9.8K 860 37
                                        

Kamu penasaran gak? Kenapa rachel sebegitu berartinya buat jaehyun?


***


Dengan tubuh tegapnya jaehyun menghela nafas rendah, sedikit menurunkan garis pundak tapi juga tak urung membuat posturnya mengendur.

Mungkin merasa bersalah, mungkin juga merasa sedikit kesal.

"Once again, i can learn korean on my own!!"

"Argumen aja kamu masih pake bahasa inggris"

Berulang kali wanita paruh baya dihadapannya menarik lengan kecil gadis itu, tapi gadis kecil itu cukup keras kepala untuk terus kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Saya jung jaehyun, tutor korea kamu. Kita bisa coba satu hari ini, kalau kamu gak suka.. kamu gak perlu belajar bahasa korea lagi"

Jaehyun bahkan sempat meneguk ludah sebelum berbicara, menyangkal semua pikiran buruk yang akan membuatnya kehilangan kepercayaan diri.

Bahkan ia juga cukup cekatan menghindari tatapan tajam si ibu dari gadis yang ia ajak bicara.

Jaehyun mulai meletakan bolpoinnya begitu gadis dihadapannya –yang mulai mau mengenalkan namanya itu, rachel– mengisi blok-blok kosong pada kertas dihadapannya sembari sedikit memanyunkan bibir, ciri bahwa ia sedang meningkatkan fokusnya.

Hal sekecil itu bahkan dapat membuat jaehyun menahan tawanya gemas.

"Ih pak? Ada yang salah ya? Kok ngetawain rachel sih? Nggak!! Rachel gakmau tutor sama bapak"

Dan sahutan si gadis secara kilat melunturkan senyum jaehyun dari tempatnya.

"Saya masih SMA, jangan kamu panggil bapak!"

"Serius?"

Tapi karena kesalahan kecil gadis itu, sekarang jaehyun malah lega begitu ia sekiranya mendapati sedikit hati muridnya. Buktinya, bahkan sedari tadi muridnya itu enggan berbicara sepatah katapun.

"SMA dimana kak?"

"Hmm?"

Tapi lain dari harapannya, sekarang gadis itu malah mengganti topik sehingga membuatnya lambat dalam mengerjakan soal-soal dihadapannya.

"Ohh di deket bioskop ya kak??! Wah! Rachel suka tuh tteokboki yang di sebrangnya"

Jawab gadis itu lagi sembari telunjuknya menunjuk kearah bolpoin jaehyun yang ia beli dari koperasi sekolahnya.

"Kalau kamu rajin belajar, aku beliin tteokbokinya"

"Beneran?"

"Iya"

Setidaknya, satu tantangan paling utama telah jaehyun lewati.

***

Jaehyun merasa rutinitasnya sebagai tutor dan pelajar sangatlah menyeimbangkan masa mudanya.

Setidaknya menurut ia sendiri memiliki pengalaman yang baik lebih penting daripada menghabiskan waktu banyak-banyak sekedar berkumpul dengan kawanannya.

Bahkan ia tidak mau repot-repot berurusan dengan sekelompok wanita yang mengajaknya kencan setiap hari valentine yang mana bertepatan dengan hari ulang tahunnya.

"Lo terima coklatnya, tapi kencannya lo tolak?"

Jaehyun mengangguki pertanyaan doyoung begitu ia kembali ke tempat duduknya.

dearest tutor • jaehyun ☑Where stories live. Discover now