Chapter bonus ini, gak ada yang special sih. Hanya kehidupan mereka sewajarnya. Ketika rachel sakit, atau mereka saling ngegoda satu sama lain.
Tapi tetep gak boleh dilewatkan dong!
***
Sejak pulang dari kafe milik johnny tempatnya bekerja, rachel merasakan nyeri disetiap persendiannya. Tubuhnya juga meriang dan keringat dingin sedikit bercucuran.
Ia terbangun pukul satu malam dan merasakan tubuhnya tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.
Sementara jaehyun masih terlelap, rachel perlahan menyingkap selimut dan menurunkan kakinya untuk mengenakan sandal rumah. Toh telapak kakinya tidak siap untuk menyapa dinginnya ubin lantai.
Setelah mengambil salah satu hoodie milik jaehyun dan memasangkan ditubuhnya, rachel melesat menuju dapur. Mengecek kotak obat siapa tau ada salah satu yang bisa ia konsumsi untuk meredakan rasa berat di kepalanya.
Karena matanya buram dan tidak daapt menemukan sesuatu, akhirnya gadis itu cukup menyambar beberapa vitamin dan suplemen kemudian bergegas mengambil air minum. Tubuhnya lemas, diiringi pandangan yang semakin buram ia takut bisa tumbang kapan saja.
Dan semuanya semakin menjadi perkara ketika kepalanya berdenyut nyeri hingga gelas kaca meleset jatuh dari genggamannya.
Prang!!
Padahal sudah susah payah ia bergerak mengendap-endap agar tidak membangunkan suaminya. Kalau sudah begini, jaehyun pasti terbangun.
Dengan perut yang sudah membuncit rachel berjongkok tepat di hadapan kaca-kaca beling, niat hati ingin membereskan ulahnya. Tapi apadaya, keringat dingin semakin bercucuran belum lagi napasnya yang tersenggal-senggal.
"Chel are you okay?"
Bahkan ketika kepalanya menengadah untuk menggapai wajah jaehyun yang berlari ke arahnya, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis.
"Pusing mas"
Tetap awas dengan pecahan-pecahan kaca, jaehyun menarik tubuh rachel untuk berdiri. Kemudian menopang tubuh dengan dua nyawa itu kembali ke kamar.
"Kenapa hm? Perutnya sakit gak sayang? Lain kali bangunin aku kalau mau apa-apa"
Mengerutkan kening menahan pusing, rachel menggeleng menanggapi pertanyaan jaehyun. Napasnya masih tersenggal jadi sulit rasanya membalas ucapan jaehyun.
Pria itu duduk di sisi kasur, menarik naik selimut rachel sampai batas dada kemudian mengelus dan mengecup kening sang istri.
"Gak enak badan aja mas, gak kontraksi kok. Sedikit demam kayaknya. Rachel mau ngambil obat pusing tadi, tapi gelasnya meluncur gitu aja ke lantai"
Jaehyun mengambil thermo gun dari laci paling bawah nakas, kemudian mengecek suhu tubuh rachel dengan itu. Beberapa detik setelahnya rachel menangkap helaan nafas kasar dari si pria.
"Iya demam. Aku telponin dokter song ya"
"Eh jangan mas! Tengah malem gini ganggu aja"
Sekali lagi jaehyun menghela nafasnya. Pikirannya sudah tidak karuan begitu mendapati rachel terjongkok memegangi kepalanya di tengah dapur. Ketika ingin menghubungi dokter kandungan untuk menanyakan obat yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil, rachel malah menolak.

YOU ARE READING
dearest tutor • jaehyun ☑
Short Story[PROSES REVISI] [Completed] Jung Jaehyun au! ©Lalunaxxx tjan Was #8 Short Story #14 nct #9 au #3 yuta #2 johnny #2 nct127 #1 jungjaehyun #1 jaehyun