f i r s t d a t e

6.3K 501 11
                                        


Psstt! Kisah cinta masa muda pasangan jaehyun-rachel, inget gak kencan pertama mereka?

Itu loh selepas ngobrol sama Yuta di kafe. Ayo kembali ke chapter 16 dan kita cari tau cerita kencan pertama mereka.

***

Sudah setengah jam lebih jaehyun menekuri layar ponselnya sejak mata kuliah terakhir dimulai. Sungguh hatinya tidak tenang ketika tidak sama sekali mendapati kabar dari kekasih barunya itu, rachel.

Padahal sedari pagi ia sudah menahan diri untuk tidak mengirimi gadis itu pesan. Jaga-jaga kalau benar ibu rachel menceramahi gadis itu untuk tidak terlalu dekat dengan jaehyun.

Sungguh, semangat jaehyun hilang mendadak ketika ibu rachel menyuruhnya untuk lebih hati-hati. Padahal setengah hati jaehyun juga setuju, mereka tidak seharusnya tinggal bersama.

Tapi apa daya, dirinya sudah terlanjur jatuh hati sepenuhnya pada gadis manis berdarah campuran canada itu. Apalagi begitu kemarin hari ia pulang ke apartementnya dan tidak mendapati rachel di sana, rasanya benar-benar kosong. Suara dan tawa gadis itu perlahan menjadi candu bagi seorang jung jaehyun.

"Argh! Sial!"

Jaehyun sedikit terlonjak kemudian menoleh ke sisi kanannya. Padahal kata itu lah yang baru saja ia teriakan di dalam pikirannya, ternyata ada yang benar-benar melontarkannya juga. Dari yuta yang terlihat tidak dalam mood bagus, pandangan jaehyun teralih ke depan ruangan.

Pantas saja pria di sebelahnya duduk disitu dan berani mengumpat, ternyata kelas sudah selesai. Bahkan ia sendiri sampai tidak sadar.

"Kenapa?"

"Sakura minta jemput nanti sore. Padahal gue mau ngajak yuhwa jalan"

Menanggapi itu, jaehyun hanya meringis kemudian menepuk pundak kawannya. Kalau boleh jujur, ingin sekali ia menggurui yuta. Setidaknya, menyarankan pria itu untuk menentukan pilihan.

"Gak ada niat selingkuh tapi gue kesannya jadi kaya selingkuh"

Kedua pundak jaehyun terangkat, toh sebenarnya memang begitu. Kentara sekali bahwa yuta membagi hatinya pada dua gadis berbeda.

Baru saja akan menegur karibnya itu, bunyi ponsel sepenuhnya mengalihkan perhatian jaehyun. Tentu ia tidak mau melewatkan telepon dari rachel, kan?

"Chel? Dimana? Aku ke situ ya, jangan kemana-mana"

Selepas memutus sambungan telepon, dengan segera jaehyun menyambar peralatan tulis dan memasukannya ke dalam tas. Begitu beranjak, ia baru ingat bahwa tadi pagi datang ke kampus bersama doyoung.

"Yut, mau gue traktir carbonara ga?"

"Dalam rangka apa nih? Lo gak denger tadi gue bilang apaan?"

Menarik sebelah sudut bibir membentuk senyum miring, ekspresi seperti itu dari seorang jaehyun selalu berhasil membuat yuta untuk percaya.

"Pajak jadian. Anter gue ke kafe deket SMA tempat lo magang, ya?"

"Bilang dari tadi dong kalau ke sana tujuannya!"

dearest tutor • jaehyun ☑Where stories live. Discover now