Disappointment

8.3K 1.1K 264
                                    

Bagaikan melihat dalam kegelapan, aku buta.
Kepekaan adalah hal utama yang seharusnya kubangun agar tahu apa yang terjadi disekitarku, bagaimana caranya menjadi yang terbaik untuk menjadi sandaranmu. Kau yang menutup rapat jati dirimu menandakan kau tak menganggapku ada disampingmu. Dan aku kecewa....

.
.
.

Sejak sampai dirumah pukul 03:00 KST, jisung tak memutuskan untuk tidur. Ia sedang memandangi hasil foto yang baru saja ia cetak pada printernya, sebuah gambar yang menampakan tubuh yeji dengan kepala yang sudah hancur. Yahh, meskipun tak terlalu banyak darah tetap saja terlihat menyeramkan ditambah jasadnya sudah tak ada lagi organ tubuh.

Jisung juga telah membaca pada data yang diserahkan dokter tadi, data yang sudah diisi oleh tim forensik. Dan berapa terkejutnya saat ia membaca bahwa. Dikemungkinn, yeji korban pelecehan seksual sebelum terbunuh. Itu sebabnya organ intimnya sobek, jisung sendiri menggelengkan kepala lantaran betapa kejamnya si pembunuh. Ada juga beberapa tanda intra vital pada tubuh korban.

"Ngeri sih liatnya, tapi tuntutan. Huhh...." jisung memfokuskan matanya pada gambar yang dilihat.

"Apa ada sangkut pautnya sama dua pria yang membeli obat ilegal itu...?" Gumam jisung.

Ya, mereka sempat kesana sepulang dari rumah sakit. Mereka kira toko itu sudah tutup tapi nyatanya tidak. Sayangnya saat mereka ingin masuk ada segerombolan orang yang sepertinya penting dan bermuka sangar. Berhubung mereka semua masih dibawah umur jadi mereka memutuskan untuk pulang dan kembali lain waktu.

"Ahh... seharusnya aku tahu dulu, apa tujuan mereka kesana...? Firasatku berkata kalau dua orang itu satu sekolah denganku... aku jelas pernah melihat plat bernomor seperti yang seungmin tunjukan. Tapi untuk apa obat-obat itu? Kalau sebaya dengan usia kami aku rasa itu tidak mungkin kan? Tapi si ibu warung bilang, mereka masih SMA..." Gumamnya.

"Ahhh.... gak tau lah. Pusiiingg....!" Jisung melempar foto serta data milik yeji dan pak kim.

Jisung mendesah lelah, ia merebahkan tubuhnya pada kasurnya sembari melirik pada jam dinding yang kini menunjukan pukul 05:00 dini hari. Dua jam sudah ia berfikir keras karna kasus ini.

Tak lama, ia mengambil ponselnya yang telah lama berbunyi. Ia melihat notifikasi bahwa ada beberapa pesan dari grup straykids.

"Padahal masih malam, tapi mereka semua masih berjaga..." gumam jisung sambil membuka aplikasi whatsApp

Straykids😎

BangChanBosQ
P
P
P
P
P
P
P

DoerQ
Berisik ih, masih malem...! Tidur sono.

AyenQ
Ihh masa nge gas...!

DoerQ
Miror atuh mas. -_-

WoojinQ
Kenapa chan...? Tumben.

MyRival-_
Guys... tak tahukah kalian, aku lelah...😥
Diriku baru saja sampai dirumah. Apa diantara loser-loser ini ada yang ingin melayani pangeran?

AyenQ
Jijik ihh...! Kamu bilang kita loser? Lalu dirimu apa hah..?! Loser ngomong loser..

MyRival-_
Pangeran lah...! Sirik ajah sih...

DoerQ
Muka macem pemulung gitu, mana cocok... ada juga aku yang cocok.

DoerQ
Yaela, sama kali. Aku banyak membuka program-program asing hari ini, dan itu melelahkan...

ChangbineQ
Jin maaf hari ini aku tak membantu, oh ya... aku menemukan sesuatu di program Respobery Zero W miliku. Kurasa, itu bisa menjadi petunjuk.

We Are Teen Detektif- StrayKids ✔ (Terbit)Where stories live. Discover now