We Are Teen Detektif- StrayKids ✔ (Terbit)

Voices

Akan ada sebuah penjelasan dari semua perlakuan yang ada di dunia ini, bersabarlah...
Suara yang terus terngiang dan tatapan intimidasi, itulah jawaban kenapa aku berada diantara kalian

-Unknown-

.
.

Hyunjin membuang nafasnya kasar, sejak perjalanan pulang mengantar sahabatnya itu. Seungmin sama sekali tak membuka mulut dan berbicara apapun, ia hanya diam sambil memandangi jalan yang berlalu dengan cepat. Entah mengapa hyunjin jadi takut sekarang. Takut-takut ucapannya tadi malah membuat kesehatan seungmin menurun, seharusnya ia tahu seungmin belum sepenuhnya kembali dengan normal. Tapi ia malah melontarkan kalimat yang membuat seungmin malah terbebani.

"Seung...

"Aku rasa kamu benar..." seungmin segera memotong ucapan hyunjin dan menunduk. Hyunjin tak menjawab, ia menunggu lanjutan kalimat yang akan dikatannya.

"Seharusnya aku bertanya lebih dulu pada diriku sendiri. Siapa aku sebenarnya, bahkan aku tak bisa mengenal diriku sendiri, suara itu bahkan silih berganti bersik di telingaku. Ternyata mereka benar...? Suatu saat nanti ada seseorang yang mengatakan itu padaku. Dan sekarang? Kamu mengatakanya"

"Mereka menyalahkanku, mengatakan siapa diriku sebenarnya? Siapa aku sebenarnya? Mereka mengatakan aku lah satu-satunya manusia yang tak layak hidup di dunia, suara-suara itu memenuhi kepalaku, berteriak ditelingaku. Sekuat apapun aku menutupnya, suara itu tak akan pernah hilang. Mereka mengejeku dengan tawa yang menyeramkan, menertawakan nasibku yang sangat menyedihkan. Menyuruhku untuk melukai diri sendiri dan menyuruhku untuk menikmati darah yang terus keluar akibat luka yang aku goreskan, semua itu sakit, tapi terpaksa aku lakukan dan membuat senyum gila disana. Hampir setiap saat suara itu terus terdengar, membuat ilusi didepan mataku untuk membunuh diriku sendiri"

"Suara itu semakin bergema, mengatakan aku tidak punya teman. Mereka bilang temanku adalah ilusi yang tak nyata, pertanyaan itu terus terdengar, siapa aku sebenarnya? Mengapa aku dilahirkan? Untuk apa aku hidup? dan aku sadar, aku memang tak pantas hidup didunia ini, aku anggap itu benar.... suara itu terus menggema, aku tak tahan..... Tapi, hari itu kamu datang, Padahal disisi lain aku berharap itulah akhir dari hidupku.... entah aku harus berterimakasih atau malah marah padamu. Kau menolong dan menyelamatkan hidupku sekaligus menjebaku dalam penyakit yang aku sendiri tak tahu kapan bisa sembuh, kapan aku bisa terbebas dari semua suara yang mengganggu hidupku, ilusinasiku, rasa takutku.... hiks... jika kamu tak datang, mungkin aku bisa mati dan tak lagi merasakan semua yang aku alami untuk selamanya"

"Cukup..." hyunjin menyeka air matanya, ia menatap tajam seungmin yang baru saja mengeluarkan emosi yang selama ini ia pendam sendiri. Pemuda bermarga kim itu terus memandang kosong dengan derai air mata tanpa ada niat menyekanya.

"Dengar, abaikan semua suara itu dan ilusinasimu....

"Kau fikir itu mudah...? Kau fikir itu gampang...?! Jika mudah aku sudah mengabaikannya saat pertama kali aku mendengar suara mengerikan itu hyunjin. Aku bersikap layaknya bukan aku itu karna mereka, mereka mengejeku, membuat aku benar-benar tersiksa. Mereka bilang aku tidak pantas untuk tersenyum, mereka bilang aku harus mati, semua orang hanya menertawakan hidupku... tidak ada yang perduli pada diriku, mereka bilang kalian semua... straykids bermuka dua. Tidak ada yang perduli padaku, semua hanya kasihan padaku. Menertawakan nasib buruk yang terus menimpaku. Bahkan ibuku sendiri ingin membunuhku, meracuniku dengan berbagai cara, dia selingkuh lalu menelantarkan diriku begitu saja. Ayahku yang sibuk dengan kerjanya, tanpa meluangkan waktunya untuk mengabariku barang semenit saja. Tidak ada.... Lagi-lagi aku katakan suara itu benar, mereka bilang semua orang hanya mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada waktu untuk diriku yang tak berharga ini. Aku ini sampah hyunjin, sampah yang harus dibuang. Aku juga hama... hama yang harus dibasmi...hiks..." nafas seungmin memburu, ia menangis saat ini.