Unexpected Things 2

7.8K 1.1K 394
                                    

Dibalik taman yang indah, ada sebuah jurang api  yang menunggu di ujung sana. Aku tak dapat mengendalikan gejolak yang ada, bagaimana aku menghentikan semuanya...?

-unknown-

.
.
.

Suasana pagi di soulim high school sedikit ramai akan perbincangan pembunuhan taehyung cepat beredar dan menjadi bahan gosip, baik itu perempuan atau laki-laki ikut membuat suasana menjadi panas akibat cerita dari mulut kemulut sehingga menghilanglan fakta yang ada. Mereka banyak yang bilang kalau taehyung memang pantas mendapatkannya karna sikapnya yang sering membuat keributan di sekolah. Hal ini juga tentu banyak yang menentangnya karna bagaimanapun taehyung hanyalah seorang siswa SMA, perjalanan hidupnya masih panjang tapi harus mati dengan sangat yang tragis.

Keributan prihal pembunuhan taehyung tiba-tiba berhenti, saat kepala sekolah mengumumkan kesetiap kelas untuk tidak ada lagi yang membicarakan masalah kematian yeji, pak kim sampai taehyung. Jelas, semua murid mematuhi ucapan kepala sekolah itu. Meskipun banyak diantara mereka yang bilang bahwa soulim high school kejam dengan mereka yang menutup kasus seenaknya begitu saja. Bukankah ini harus segera ditangani?

Mereka hanya takut akan ada korban lagi dari sekolah itu.

"Seharusnya pihak sekolah tidak menutup kasus begitu saja, masa hanya karna pencitraan dan nama baik mereka menutup rapat-rapat hal ini. Bagaimana jika banyak korban yang berjatuhan dari sekolah ini? Kalau saja aku masih di kelas sepuluh aku akan pindah dari sini. Sayangnya sudah aku kelas tiga" Ucap salah satu gadis pada teman disampingnya.

"Ahh kau benar, bukankah dengan menutup kasus ini sama saja membiarkan psikopat itu berkeliaran dengan bebas mencari mangsa, rasanya aku benar-benar ingin pindah dari negara ini" sahut temannya.

Kesembilan pemuda yang sedari tadi mendengar percakapan dua sahabat itu, mereka menyimak... tanpa sadar ucapan salah satu gadis itu membuat mereka semua sadar.

"Kalian berfikir tidak dengan apa yang aku fikirkan...?" Tanya jisung pada delapan temannya.

"Kalau difikir-fikir ucapan dia tadi ada benarnya" sahut changbin sambil memikirkan sesuatu.

"Good, changbin benar.... pasti ada hal lain selain kata pecitraan..." ucap hyunjin membenarkan ucapan changbin.

"Aneh gak sih? Iya kali cuman karna pecitraan pihak sekolah sampai segitunya? Main seenaknya menutup kasus yang bahkan ini sangat berbahaya,  ku dengar orang tua taehyung marah setelah soulim menutup kasus kematian anaknya" ucap jisung.

"Kematian nya terjadi pukul sembilam malam, saluran berita mempublikasikan satu jam setelah insiden kematian taehyung, dan satu jam yang lalu pihak sekolah menutup kasusnya seenak jidat jenongnya jisung. Sekarang orang tua bermarga kim itu ada di ruang kepala sekolah meminta keterangan yang jelas, mereka masih tidak terima" gumam minho.

"Kenapa jidatku dia bawa-bawa sih..!" Decak jisung sebal.

"Lagi pula, se cuek-cueknya orang tua pas tau anaknya dibunuh mana ada yang gak marah, sedih dan kecewa. Apalagi nutup kasus seenak jidat, toh sekolah ini hanya tempat persinggahan taehyung buat bealajar kan? Yang berhak sepenuhnya kan keluarga..." ucap woojin.

Tanpa sadar ucapan woojin sedikit menyayat perasaan seungmin, ia masih ingat bagaimana usaha ibunya yang bahkan ingin sekali membuatnya tiada. Seungmin rasanya ingin menyanggah ucapan woojin barusan, begitupun dengan changbin.

"Ucapan perempuan tadi itu benar, tentang menutup kasus ini sama saja membiarkan psikopat itu berkeliaran mencari mangsa... sedangkan setiap ada korban dari sekolah ini, pihak sekolah menutup rapat-rapat atau bahkan menolak untuk menindak lanjuti kasusnya. Bukankah ini aneh...? Gak logis kalau mereka cuman ngasih alasan demi pecitraan dan nama baik sekolah. Sejahat itu kah mereka...?" Ucap felix.

We Are Teen Detektif- StrayKids ✔ (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang