1

14.9K 1.2K 235
                                    


((๑✧ꈊ✧๑))

Lalisa Manoban, hikkikomori yang merupakan seorang novelis lepas sedang termenung di depan pintu apartemen nya. Dahi nya mengkerut saat menemukan seorang malaikat tergeletak tak berdaya menutupi pintu bernomor 27 yang berada dilantai 3 sebuah apartemen mewah. Celingak celinguk untuk mencari siapa yang buang mayat pagi-pagi buta begini. Menggoyang-goyang pelan tubuh tak berdaya itu dengan ujung sepatu yang membungkus kakinya, takut jika yang ditemuinya itu adalah benar-benar mayat, bisa-bisa dia ditangkap oleh polisi atas tuduhan pembunuhan. Menghela nafas lega saat sosok manusia yang merupakan seorang model terkenal itu mengerang mengeluarkan dengkuran halus dari bibirnya.

“haaah, cobaan apalagi ini.” desahnya kasar.

Di gesernya tubuh wanita yang menghalangi pintu apartemen nya itu agar bisa masuk kedalam zona nyamannya. Namun terhenti saat tak tega meninggalkan wanita mabuk itu berada diluar. Dia Kim jennie, seorang model papan atas yang sedang naik daun, bisa saja terjadi hal buruk pada diri nya bukan? Dan itu nanti hanya akan membuat lisa merasa bersalah. “ck merepotkan saja”. Dengan sedikit kesal, di angkatnya tubuh mungil itu dalam pelukan dan menidurkannya di single bed yang tergeletak di lantai kamar nya. Dan melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda saat ke minimarket yang buka 24 jam tadi.

Tik tik tik tik

Kim jennie, model papan atas yang ditemukan mabuk di depan pintu apartemen Lisa tadi merasa terusik saat suara ketikan itu masuk kedalam gendang telinganya. Mengerutkan dahinya dalam saat bau busuk menyengat hidungnya. Perlahan-lahan membuka matanya dengan sedikit sakit kepala yang terasa karna hangover akibat mabuk semalam. Teman-teman artis dan para staff memaksa nya minum untuk merayakan keberhasilan mereka.

“kyaaaaaaaa” teriaknya saat mata kucing itu menyusuri kamar asing yang sedang di tempatinya.

Lisa berlari ke dalam saat mendengar suara teriakan yang berasal dari kamar nya. Terheran saat melihat wanita yang ditolongnya semalam melompat-lompat di atas kasurnya sambil berteriak-teriak, membuat telinganya tuli seketika.

“yak! Sedang apa kau?” teriaknya pada wanita yang masih sibuk melompat indah itu.

“what the fucking hell is it!” umpatnya saat melihat kamar yang bahkan lebih parah dari kapal pecah. Sampah bertebaran dimana-mana, bau menyengat menguar di udara, dan jangan lupakan lalat berterbangan, semut berkeliaran, dan kecoak yang sedang jalan-jalan disana. Tak menghiraukan gadis yang sedang menahan amarah melihat kelakuan tak sopannya itu.

“ck! Bisakah kau berhenti berteriak? Kau membuat telingaku tuli!” ujarnya kesal.

Jennie menghentikan olahraga paginya saat sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

“yak! Siapa kau berani menculik ku ketempat kumuh ini!” teriaknya sambil menunjuk wajah gadis yang berpenampilan seperti gembel di depannya itu.

Matanya menatap nyalang gadis di depannya itu, tersenyum sinis saat melihat penampilan urakan yang terkesan jorok baginya. Meneliti tubuh lisa dari ujung rambut sampai ujung kaki. Rambut terurai berantakan yang di yakini nya jarang keramas, poni yang menutupi mata, kacamata besar dan tebal yang bertengger di hidung mancung, bibir kering, jaket dan celana training yang membaluti tubuh, serta kaos kaki kucel yang menutupi kaki gadis itu, percayalah kaus kaki itu pasti jarang di cuci, melihat betapa kusam warnanya.

“yak! Bisa kau keluarkan aku dari neraka mengerikan ini?” ujarnya meninggi, membuat lisa menghembuskan nafas kasar.

“bisa kah kau diam? Berhenti berteriak! Kau benar-benar merusak mood ku!” desis gadis itu jengah dengan kelakuan jennie.

“kau masih berani kasar pada ku? Aku bisa saja melaporkan mu atas kasus penculikan!” bentaknya pada lisa.

“ck, begitukah cara mu berterima kasih? Itulah kenapa aku benci manusia.” desis lisa pelan

my cute hikkikomori 《Jenlisa》Where stories live. Discover now