15 (END)

12.8K 893 217
                                    

Hei!!! Chappy terakhir nih, hampir mampus aku di amukin fams di chappy 14, mana ada yg bawa2 golok dan mau nyantet gitu 🙈🙈🙈

www maap maapkan hobi ku yg aneh ini, ntah kenapa aku tu emang suka nge aniaya heroin di cerita ku 🙊🙊

Moga klean ga kapok ya baca ff ku yg laen (kalau ada) 🤣🤣🤣

Okee prepare yourself honey~ @(。・o・)@

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

Jennie termenung, menatap sekeliling apartemen lisa yang telah penuh dengan debu. Ingatannya melayang pada masa dulu, saat dia pertama kali terbangun di kamar yang penuh kuman dan sampah yang menggunung. Terkekeh saat mengingat bagaimana dia membentak lisa yang telah menolongnya. Terbayang akan keseksian tubuh gadis itu saat pertama kali dia memaksa lisa mandi.

“khee bagaimana bisa kamu tak mandi berhari-hari lisa?” gumamnya.

Melanjutkan langkahnya ke kamar gadis itu, teringat akan saat-saat lisa bermanja dalam pelukannya, ataupun saat lisa tertidur nyaman di pahanya.
Matanya terhenti pada sebuah laptop penuh debu yang masih tergeletak indah di atas meja kecil tempat lisa biasa mengerjakan novelnya. Berjalan pelan ke arah meja itu, meniup debu yang bertengger nyaman di atas layar, dan menghidupkan benda yang telah lama tak tersentuh itu.

Jennie membulatkan matanya saat mendapati wajahnya yang sedang tertidur manis menjadi walpaper laptop mahal itu. Mata nya sudah berkaca-kaca, tak kuasa menahan bahagia karna gadis nya yang diam-diam menyimpan banyak foto nya yang di ambil tanpa sepengetahuan jennie dengan berbagai pose.

“ini sudah sebulan lisa, namun aku masih merindukan mu.” Bisiknya sendu

Jennie berdiri, mengambil sebuah novel yang berada dirak buku yang tergantung di atas kepalanya.

“bahkan cerita mu belum selesai sayang.” cicitnya

Pikirannya kembali menerawang jauh, membayangkan waktu yang selama ini di habiskannya dengan gadis kesayangannya itu. Sampai sebuah tepukan menghentikan lamunannya.

Plak

“ouch, yak park chaeyoung! Kenapa kau memukul ku!” ujarnya kesal, pasalnya rose memukul kepalanya dengan sebuah kemoceng.

“yak kim jennie! Kenapa kau bertingkah seolah-olah lice telah mati! Kita kesini untuk membersihkan apartemen lice sebelum dia keluar dari rumah sakit besok!.” Ucap rose kesal, yang benar saja, adik nya itu kan masih hidup, kenapa jennie malah membuat nya seolah-olah lisa telah pergi.

“ck! Aku kan hanya bernostalgia.” Decak jennie sebal

“nostalgia mu bikin salah paham!” balas rose tambah kesal

Plak plak

“ouch”

“yak! Kenapa kalian malah bertengkar? Kapan selesainya jika kalian bertingkah kekanakan seperti itu ha!” jisoo yang jengah langsung memukul ke dua gadis itu gemas.

Jennie dan rose hanya cengengesan mengusap-usap kepala mereka yang barusan di pukul oleh jisoo. Dan melanjutkan pekerjaan mereka yang sempat terhenti tadi.

Sejak kejadian sebulan yang lalu membuat hubungan jennie, jisoo dan rose menjadi dekat. Rose menangis memohon-mohon maaf pada mereka, membuat mereka tak tega dengan keadaan gadis itu yang bisa dikatakan tak kalah parah dari mereka. Ditambah dengan lisa yang dengan mudah memaafkan rose dan ingin tinggal bersama dengannya. Apalagi saat melihat mata berbinar gadis itu waktu memohon pada jennie untuk memaafkan kakak tirinya. Dan tentu saja sekarang rose sudah mulai berubah, tidak terobsesi lagi pada adiknya, cuma ya dia sekarang jadi overprotective seperti jennie.

my cute hikkikomori 《Jenlisa》حيث تعيش القصص. اكتشف الآن