he is

3.1K 344 28
                                    

menjelang pagi, seorang laki-laki yang berbalut selimut tebal diatas ranjang menggeliat tidak nyaman karena dingin menguap panjang sambil meregangkan badannya.

tubuhnya yang polos itu bersinar kala seseorang menyalakan lampu kamar.

tarikan nafas tercekat memenuhi ruangan, pria yang masih berbaring itu segera membalut tubuhnya, menyembunyikan miliknya.

"bangun, pemalas."

erangan panjang muncul dari pria yang masih terbaring, dia menyelipkan tangan kanannya kebelakang kepala, menatap orang asing yang masuk ke kamarnya.

"kenapa kau masuk kemari?" tanya pria itu, dada pucatnya terekspos.

pria yang lain mengerutkan dahinya jengkel, "really, yoon? kenapa kau selalu bangun telanjang sih?" tanya pria itu.

"kepo, sudah keluar sana, aku akan keluar dalam lima belas menit."

"awas saja jika spreinya tidak dicuci, akan kuusap-usapkan ke wajah menyebalkannya itu. huh!" pria yang dipanggil 'yoon' tadi terkekeh, menurutnya manusia yang tinggal bersamanya ini lucu sekali.

pria berambut messy pirang itu segera bangkit dari ranjang, bergegas ke kamar mandi, mandi dengan bercikan air shower.

senyumnya mengembang mengingat dia selalu mandi sekali sehari, menurutnya itulah faktor yang membuat kulitnya seputih susu seperti sekarang.

perlu kuingatkan, meskipun dia punya kulit seputih susu dan selembut marshmellow, dia itu pria, diatas pun juga sudah kusebutkan kalau dia pria.

hanya saja, dia mungkin agak berbeda dengan pria kebanyakan.

oke.

lanjutkan.

pria yoon tadi masuk segera memakai seragam, keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya dengan handuk putih.

"yoongi sarapan!"

si pirang mendengus, "iya, aku datang." katanya selagi memasukkan beberapa buah buku tulis dan satu bolpin kedalam tas, mencangking sepatunya kemudian keluar dari kamar.

"twungu awa agi? cwepat mawan!" tunggu apa lagi? cepat makan.

yoongi mengangguk, dia mengolesi roti tawar dengan selai kemudian melahapnya dengan cepat, setelah itu dia memakai sepatu, pria yang sedari tadi meperhatikannya mendecak.

"ya! kaw twidak mawan nasi?" pria itu menelan makanan dimulutnya, "apa nanti tidak kelaparan?" lanjutnya.

"yang penting aku sudah makan." kata yoongi kemudian bergegas keluar setelah mengambil topi hitamnya.

"Dah, kyungi!"

yang dipamiti hanya menggeleng, "dasar aneh, tsk! kenapa dulu eomma berteman dengan ibunya kalau tahu anaknya seperti ini?" gumamnya.

sekolah.

"yoo, yugi sudah datang. apa kabar?" tanya pria bername tag jung hoseok saat yoongi masuk kedalam kelas, yoongi tidak bereaksi banyak, dia hanya tersenyum dan segera menuju temoat duduknya di pojok kiri dekat jendela. (bukan dibelakang kok)

yoongi segera mengeluarkan bolpoin dan buku tulis, menulis apa yang diingatnya setelah semalam melakukan eksplorasi.

dengan kemampuan ingatannya yang cukup kuat, yoongi tentunya memanfaatkan ini untuk mencontek, meskipun dia tetap harus mempelajari apa yang dikerjakannya, yoongi bisa kok belajar dengan cepat.

"yugi-ah," yang dipanggil menoleh, wajah seriusnya hilang digantikan wajah lucu yang kebingungan.

"kudengar dari guru konseling, pagi ini ada murid baru dikelas."

"lalu?" tanya yoongi dengan memiringkan kepalanya.

"kuharap kau bisa jadi teman sebangku yang baik."

yoongi menegang seketika, bulu kuduknya berdiri entah kenapa, membuatnya beberapa kali menggeleng dan mengangguk.

"hahaha, jangan tegang begitu. santai saja lagipula dia laki-laki bukan perempuan. aku tahu kau takut pada perempuan." jelas ketua kelas yang disambut tawaan beberapa laki-laki yang menggerumbul termasuk hoseok.

"yak, tidak begitu!" pekiknya kesal.

ding dong deng.

bel berbunyi, yoongi segera menyelesaikan tugas rumahnya yang sebenarnya akan dikumpulkan pada jam ke empat, yang berarti setelah istirahat.

tapi itulah sifat yoongi yang sudah diterapkan sejak sekolah dasar, yoongi akan selalu mengerjakan tugas-tugas sekolahnya pada waktu pulang sekolah atau bahkan disela-sela jam istirahat atau freeclass.

idaman memang, tapi siapa sangka dibalik semua yang dilakukannya ini ada alasan tersendiri?

"Selamat pagi semua!" yoongi langsung memasukkan bukunya ke laci, dia duduk bersandar, dan memperhatikan sang guru yang terlihat membawa seseorang yang dimaksud ketua kelas tadi.

setelah sang guru memulai kelas dengan basa-basi, guru konselingnya langsung menyuruh si anak baru untuk berkenalan.

yoongi merasa sih kali beberaa pasang mata sempat melirik ke arahnya karena kursi kosong disebelahnya.

terutama anak-anak perempuan yang agaknya mengharapkan anak baru itu duduk disebelah mereka.

"nah, silahkan."

"um.. halo, selamat pagi. namaku kim taehyung, biasa dipanggil taehyung atau tae, salam kenal dan mohon bantuannya."

yoongi mengerutkan hidungnya, karena terasa gatal, dia menggaruknya lembut, wajah bundarnya tersenyum datar menanggapi perkenalan singkat tersebut.

"silahkan duduk." yoongi mengusap kepalanya gemas, tiba-tiba saja seorang pria sudah berdiri disebelah meja miliknya.

"halo, aku taehyung."

"kau tadi mengatakannya." katanya yoongi tersenyum canggung.

"ah, iya. ehehe, jadi.. siapa namamu?" tanya taehyung.

"teman-teman memanggilku yugi, padahal namaku yoongi."

"mungkin supaya mereka mudah untuk mengingatmu." kata pria berambut hijau pudar.

"em. aku mengerti." yoongi mengangguk beberapa kali, membuat taehyung disampingnya tersenyum gemas.

mereka melanjutkan pelajaran, yoongi juga dinasehati para guru pengajar agar menuntun taehyung pelan-pelan sampai bisa.

dia sih tidak masalah.

lagipula yoongi suka membantu.


sabar ok?
jd ini maksudnya adalah...

halfday cat [Taegi]✔Where stories live. Discover now