grand-grandfather

1.3K 242 28
                                    

langkah kaki nyaring menggema di koridor lantai dua, seorang pria tua dengan kacamata berjalan sambil melirik ruang kelas sebelas, tak lama dia berhenti di salah satu kelas.

"permisi." seorang guru yang sedang mengajar terpaksa menghentikan sebentar presentasi seorang siswa.

"ada yang bisa saya bantu, pak?" tanya sang guru pengajar.

"aku mau mengijinkan seorang siswa bernama min yoongi. dia dikelas ini kan?" tanya pria tua itu memastikan.

"ah, yoongi. iya, kulihat hanya ada tasnya di bangku. kukira dia membolos atau semacamnya, tapi yoongi adalah anak yang baik, mana mungkin dia membolos." pria tua itu tersenyum.

"ah, taehyung, tolong bawakan tas yoongi kemari." yang disuruh segera melakukan, bukan tanpa perasaat atau ekspresi, melainkan dia gelisah sekaligus khawatir dan takut, entahlah, terlalu campur aduk, dia jadi bingung sendiri.

taehyung memberikan tas yoongi pada orang tua didepan kelas.

"um, jika boleh tahu, yoongi kenapa?" tanyanya.

"dia drop, mungkin seseorang menyakitinya, aku kurang tahu, dia sedang tidak sadarkan diri sekarang. baiklah, saya permisi dulu. terimakasih."

"sama-sama tuan."

"um, pak!" taehyung melantangkan suaranya, langkahnya berderap cepat menghampiri pria tua itu yang sudah sampai ke ujung tangga.

"bisa aku menitip permohonan maaf? kurasa yoongi begini karena kejadian tadi pagi." katanya penuh sesal.

pria tua yang menatap taehyung tersenyum kecil, mengusap puncak kepala taehyung kemudian mengatakan sesuatu...

"baiklah, kau bisa menjenguknya nanti, ini alamatnya." pria tua itu memberikan taehyung kertas tebal agak kaku, kartu nama? pikir taehyung.

"t-tapi di-diakan tetanggaku?"

pria tua itu berjalan menjauh, "aku akan mengobatinya untuk sementara. dan rumah bukanlah tempat yang cocok untuk yoongi saat ini. ah ya, bilang pada kyungi untuk tidak mencemaskan yoongi, dia ada ditangan yang tepat." pesan pria tua itu sebelum perlahan mengecil dari pandangan taehyung.

"semua gara-gara ibu." gerutunya kesal.

meskipun begitu ia tidak bisa marah secara terang-terangan pada sang ibu, harusnya ibunya tahu bahwa orang asing yang baru kita kenal tidak sepatutnya diperlakukan seperti tadi pagi. ibunya kan baru melihat yoongi pagi tadi, mereka juga baru kenalan belum bercakap-cakap lebih jauh tapi ibu yoongi sudah mencaci yoongi terlebih dahulu.

harusnya ibu tidak menilai yoongi dari pendengarannya maupun penglihatannya saja.







"taehyung?" yang dipanggil menoleh, keningnya dikecup oleh seorang wanita cantik yang seketika melemahkan semua sistem geraknya. pikirannya melayang entah kemana satu hal yang taehyung ingat, adalah suara wanita tadi yang memanggilnya berkata-kata sesuatu tentang kucing.























"malam, kucing, cium."





























siang itu taehyung dibangunkan oleh bentakan guru matematikanya, dia kelimpungan dan panik.

"aish, m-maaf bu, saya minta maaf."

"keluar sana, basuh wajahmu!" suruh si guru.












bahkan hingga pulang sekolah, taehyung belum ngeh apa maksud mimpi singkat yang membingungkan tadi. sampai dirumah, ketika dia meraba sakunya untuk menyimpan sisa uang jajannya, dia menemukan kartu nama yang sama persis yang ada di mimpinya siang tadi.

halfday cat [Taegi]✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin