PART 12

5K 169 22
                                    

Mataku nanar memandang layar LED smartphone yang sedang menampilkan kontak Ayah. Sudah hampir satu jam aku berdiam diri di dalam ruang kerjaku di Toko Kue tanpa melakukan apa-apa selain memegang smartphone.

Berulang kali aku mencoba merangkai kata di dalam kepalaku untuk mengatakan kepada Ayah dan Ibu kalau Ady sudah kembali dan niatku untuk mempertemukan Ady dengan Astha tapi sampai detik ini aku masih merasa belum menemukan kalimat yang tepat. Aku tidak tahu harus memulainya dari mana.

Sejak pidah ke Surabaya, Ayah dan Ibu sama sekali tidak pernah membicarakan soal Ady. Gagalnya pernikahanku dengan Ady seperti tidak pernah terjadi. Aku tahu, Ayah dan Ibu tidak hanya ingin menjaga perasaanku agar tidak sedih karena teringat Ady, tapi mereka juga ikut kecewa dengan tidak hadirnya Ady di hari pernikahan itu dan memilih untuk bungkam serta menganggap rencana pernikahan itu tidak pernah terjadi.

Sekarang Ady sudah kembali. Walaupun pernikahan itu tidak pernah terjadi, bukan berarti hubunganku dengannya bisa putus begitu saja. Kami meliliki Astha, darahnya juga mengalir di dalam tubuh Astha, putra kesayanganku. Aku tidak ingin menjadikan Astha anak durhaka dengan tidak mengenalkannya kepada ayah kandungnya. Ady dan Astha memang harus segera dipertemukan. Mereka harus menganal satu sama lain sebagai Ayah dan anak. Dan aku membutuhkan bantuan Ayah dan Ibu untuk menjelaskan kepada Astha kejadian yang sebenarnya secara sederhana supaya Astha bisa memahami dan tidak salah paham sedikit pun kepada Ayahnya yang tidak datang di hari pernikahannya sendiri.

"Hhhh..." dengan gusar aku kembali meletakkan smartphone di atas meja. "Lebih baik nanti malam saja. Sekarang pasti Ayah dan Ibu sedang bersiap menjemput Astha dari sekolah." Setelah berbicara pada diri sendiri, aku memilih turun ke bawah untuk mengecek keadaan Toko.

Setelah sampai di bawah, ternyata kondisi toko sedang lumayan ramai. Sebagian besar pelanggan sedang berjejer sibuk memilih kue yang akan diambil dan ada beberapa pelanggan yang sudah duduk dengan nyaman di dalam Toko sambil menyantap kue yang masih hangat.

"Sarah, biar aku saja." Titahku pada Sarah yang sedang berdiri di balik meja kasir. Sarah hanya mengangguk dan meninggalkan meja kasir menuju salah satu stand kue untuk membantu customer mengambilkan kue yang hendak dibeli.

"Cheryl.." Mendengar namaku dipanggil, secara reflek aku menegakkan kepalaku dari mesin kasir untuk melihat siapa yang baru saja memanggil.

"Ah ternyata benar kau Cheryl kami." Tanpa bisa ditutupi lagi aku sedikit terkejut melihat seorang perempuan yang sedang berdiri di hadapanku sekarang. Ditambah dengan sebutan yang ia berikan padaku tadi, 'Cheryl kami.' Astaga sudah lama sekali aku tidak mendengar sebutan itu.

"Jadi ini Toko Kue milikmu?" Melihatku yang masih diam saja tanpa merespon, Kak Allisya kembali berbicara dan kini sudah mengenggam tanganku yang masih berada di atas mesin kasir.

Kak Allisya, kakak ipar Ady satu-satunya yang sudah aku anggap seperti kakakku sendiri. Entah mengapa melihatnya berada di Toko Kueku secara tiba-tiba seperti ini membuat dadaku bergemuruh dan membuat mataku sedikit memanas menahan tangis. Entahlah, ingin rasanya saat itu juga aku memeluknya dan menangis di dalam pelukannya sembari menceritakan semua hari-hari berat yang sudah kulalui selama hampir enam tahun ini.

"Cheryl, kau baik-baik saja?" Kak Allisya terlihat sedikit cemas melihatku tetap diam dan menatap kedua mataku yang pasti sekarang terlihat sedikiti merah karena menahan tangis. Kedua tanganku yang masih berada di dalam genggamannya sedikit diguncangkan berharap aku meresponnya.

"Aku merindukanmu, Kak." Pada akhirnya hanya kata-kata itu yang bisa aku suarakan.

Mendengarku akhirnya mau berbicara, Kak Allisya hanya memperlihatkan senyum khasnya yang terlihat sangat meneduhkan. "Apa kita bisa keluar untuk makan siang bersama?" Tawarnya kemudian. Dan tanpa berpikir panjang aku langsung menganggukan kepala tanda menyetujui ajakannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 20, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fated to Love YouWhere stories live. Discover now