44 - Pasti

56.3K 3.8K 86
                                    

Bulan segera masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya dari dalam. Ia tak mengindahkan pertanyaan-pertanyaan mengapa bajunya kotor dan mengapa matanya sembab. Karena baginya, tak ada hal yang lebih penting dari membuka flashdisk dari Bintang.

Bulan lupa kalau selama ini laptopnya masih disita Bayu. Ponsel saja untung karena tidak ketahuan sampai sekarang.

Bulan kembali keluar dari kamarnya dan mendapat pertanyaan yang sama lagi dari Nia juga Mbok Asih. Dan Bulan masih tetap mengabaikannya. Bulan terus melangkah menuju ruang kerja Bayu.

Dan saat ia memutar gagang pintunya, ternyata dikunci. Ia menggeram kesal.

"Kuncinya dibawa Papah kamu. Kamu nyari apa sih?" Tanya Nia dari belakang Bulan. Bulan memutar tubuhnya 180 derajat.

"Mah, Bulan boleh pinjam laptop Mamah? Ini penting, Mah!"

"Jawab dulu! Buat apa dan kenapa itu baju kamu kotor?"

"Ceritanya panjang, Mah... nanti Bulan cerita. Yang penting sekarang Bulan pinjam laptop Mamah dulu. Nanti Papah keburu pulang," mohon Bulan pada Nia. Karena yang ia tahu, hari ini Bayu mengantarkan langsung Angkasa ke Italia. Dan kabarnya, ia akan langsung pulang setelah sampai.

"Oke. Tapi janji nanti cerita sama Mamah!"

Bulan mengangguk patuh dan mengikuti Nia ke kamarnya. Sesampainya di kamar Nia, Bulan langsung menghidupkan laptop Nia yang tergeletak di atas kasur. Setelah itu, ia langsung mencolokkan flashdisk dari dalam saku bajunya.

Bulan bingung karena isinya hanya ada sebuah file. Dan di dalam file itu hanya ada dokumen-dokumen yang Bulan tidak mengerti. Bulan hanya membuka satu-satunya video dalam file itu.

Dan Bulan merasa pernah melihat video rekaman cctv tersebut. Ya! Video yang dikirimkan oleh nomor tidak dikenal itu.

Bulan segera merogoh saku roknya dan mengeluarkan benda pipih dari dalam sana. Membuat Nia terlonjak kaget. "Hp siapa itu?! Kamu maling ya?"

Bulan menggeleng. "Dikasih temen, Mamah jangan bilang-bilang Papah, ya!" Katanya sembari mencari video yang pernah ia terima. Dan saat dicocokkan, ternyata videonya memang sama persis. Dapat Bulan simpulkan, nomor tidak dikenal itu adalah nomor Bintang.

Bulan langsung mengirimkan pesan pada Bintang.

Bintang di langit

P

Gue udah buka. Tapi gue gak ngerti, apa yang salah?

Coba lo perhatiin orang dalem video itu! Dia pembunuh sebenernya. Bukan Angkasa.

Seriously?

Yap!

Bulan memutar ulang video itu berkali-kali. Dan Bulan sampai maju-maju ke arah layar laptopnya untuk melihat dengan jelas siapa pelaku sebenarnya.

Dan setelah melihatnya, Bulan teringat seseorang...

Bintang di langit

Gue tau siapa orangnya. Tapi, ini baru asumsi gue. Gue gak punya foto orangnya. Lo bisa bantu?

File yg gue kasih udah lengkap, Bulannnnn

Coba lo buka data yang judulnya: Alex Andrean

Bulan mencari data yang disebutkan Bintang. Dan, benar saja. Dugaan Bulan memang tidak meleset. Orang itu adalah Alex. Kakak Bumi.

Bumi, Bulan, Dan Bintang (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang