2. RATU

260K 26.3K 4.9K
                                    

SIDER = JOMBLO ABADI

WAJIB VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA✨✨

**

WAROENK BANG JALI menjadi tempat perkumpulan atau lebih tepatnya basecamp untuk anak-anak EAGLE. Bukan tanpa alasan, karena mereka sendiri yang membangun sebuah warung sederhana di tanah lapang milik keluarga Dewa.

Dengan menunjuk Bang Jali, mantan satpam SMA MATAHARI yang dipecat karena selalu membebaskan Dewa dan teman-temannya untuk datang dan pergi sesuka hati. Jadi, sebagai ucapan terima kasih sekaligus permintaan maaf, terbangunlah WAROENK BANG JALI.

"Ah, gue padahal penasaran gimana ekspresi yang punya motor ntu," ujar Tama.

Bagus menepuk bahu Tama. "Gue jamin, nangis itu orang."

"Kalo yang punya beneran cewek, bah. Bukan nangis lagi tuh," celetuk Indra.

"Ngamuk kali, guling-guling." Tambah Reonaldo seraya terkekeh.

"Mana berani cewek ngamuk sama kita, caper yang ada." Tama menyisir rambutnya dengan jari.

"Apalagi sama Dewa, noh. Ketahuan banget, dijamin caper," ujar Bagus yang diangguki setuju oleh teman-temannya.

"Ah, tetep aja gue penasaran. Mana tahu yang punya cewek, terus cakep kayak Sheril. Kan lumayan!" Tama bangkit dari posisinya.

"Bah, kalau masalah cakep mah. Gue juga mau," sahut Indra yang ikut berdiri.

"Kalo, kayak si Sheril. Kalo ternyata kayak si Wati?" Celetuk Bagus seraya menggeleng. Wati adalah anak jurusan bahasa di SMA MATAHARI, sering mereka jadikan bahan lelucon dengan mengatainya sebagai kekasih Tama.

"Dih, si Tompel? Najes." Tama bergidik ngeri.

"Ngomongin paan?" Arjuna datang dengan membawa semangkok indomie kuah. Kemudian duduk di sebelah Bagus.

"Bagi, dong," ujar Bagus seraya merapat ke arah Arjuna.

Dengan cepat, Arjuna mengangkat mangkoknya ke udara. "Ogah! Bikin sendiri sana!"

"Pelit, bangsat." Bagus mencebikkan bibirnya.

"Btw, Dewa mana?" tanya Indra yang baru sadar Ketuanya itu tidak ada.

"Pulang, bajunya kan tadi pagi kesiram kopi," sahut Arjuna.

"Siapa yang nyiram?" tanya Reonaldo, "nyari mati, tuh."

"Kaga tau, nggak ngadu sama gue." Arjuna menghendikkan bahu seraya menyuap mie-nya.

"Tuh, Dewa," ujar Tama seraya menunjuk ke arah seorang cowok yang mengenakan jaket kulit berlambang EAGLE di belakangnya.

"Dari mana, Wa?" tanya Indra begitu cowok itu duduk di sebelahnya.

"Rumah," sahut Dewa singkat. "Minum, dong."

"Kopi?"

Dewa menggeleng. "Gue nggak suka kopi mulai hari ini."

"Terus, lo mau apa? Soda, sirup, susu? Atau sirup campur soda dikasih susu?" tanya Tama.

"Lo mau bikin Dewa mabuk?" Bagus menggelengkan kepalanya, "kasih aja teh."

"Masa ketua geng minumnya teh," celetuk Arjuna.

Tama menoleh ke arah cowok itu. "Masa wakil ketua geng makannya indomie."

"Makanan sejuta umat, nih. Penyelamat akhir bulan," sewot Arjuna.

Dewa : ScelusWhere stories live. Discover now