23. PACAR

214K 19.6K 2.3K
                                    

"Menyedihkan, saat aku hanya bisa menyentuhmu dengan doa."

***

Sebenernya SCELUS itu gampang banget ditebak, ya 'kan?

***

ARJUNA menatap ruangan putih di sekitarnya dengan diam. Matanya jatuh pada sesosok wanita yang tengah berdiri di samping brankar seraya mengupas sebuah apel.

"Ma ... ma?" Lirih Arjuna pelan.

Wanita itu terkejut, langsung menoleh ke arah suara. Kemudian mendapati putranya sudah terbangun.

"Juna udah sadar! Buruan panggilin dokter, Pah!" teriak Anerine-Ibu Arjuna.

Laki-laki yang tadinya sedang duduk santai seraya membaca koran, kini beranjak dari posisinya untuk mencari dokter. Sedangkan cowok yang baru saja bangun dari tidur panjangnya itu, kini menatap bingung.

"Apa yang sakit, Nak?" tanya Anerine seraya mengelus lembut kepala Arjuna.

Arjuna diam, merasakan tubuhnya. Hampir semuanya sakit. Namun, ia rasa bagian perut bawahnya yang lebih terasa sakit.

Cowok itu ingat, itu pasti bekas tusukan malam itu. Malam saat mereka menolong Sheril. Untuk menyelamatkan Dewa, Arjuna mengorbankan dirinya.

**

Hampir saja suapan terakhir bakso itu menyambangi mulut Starla ketika ponselnya berbunyi. Gadis itu menghentikan aktivitasnya, kemudian meraih benda pipih yang ia simpan di saku seragam.

"Halo?" sahut Starla tanpa melirik siapa si penelepon.

"Star. Arjuna sudah sadar," ucap seorang gadis di seberang sana. Starla yakin, itu suara Ajrina-kakak Arjuna.

"Gue ke sana sekarang," ucap Starla yang kemudian memutuskan sepihak teleponnya.

"Mau ke mana, lo?" tanya Dewa. Cowok itu tidak sengaja mendengar percakapan Starla yang hendak pergi, karena gadis itu berada tepat di sampingnya.

"Juna udah sadar," Starla menatap Dewa, "anterin gue ke rumah sakit."

"Pangeran Arjuna sudah sadar?" celetuk Tama, cowok itu kemudian menggebrak meja kantin. Membuat hampir seluruh penghuni tempat itu terkejut, "kita go ke rumah sakit sekarang!"

"Lo tahu darimana kalau Arjuna udah sadar?" tanya Dewa dengan alis terangkat satu.

"Itu nggak penting. Yang penting kita ke rumah sakit, sekarang. Lo nggak mau nganter gue? Gue bisa pergi sendiri," ujar Starla sedikit menaikan nadanya.

"Bisa sabar, nggak?" kesal Dewa.

"Makanya, buruan!"

Dewa kemudian beranjak dari tempatnya, menarik tangan Starla membawa gadis itu ke tempat motornya terparkir. Sedangkan teman-teman Dewa dan Starla yang memilihat hal itu, sama-sama terdiam sampai suara Tama mengejutkan mereka.

"Ini, kita nggak diajak?" celetuk Tama.

**

"Mama sama Papa mana, Kak?" tanya Arjuna ketika sadar kedua orangtuanya tidak ada setelah tadi dokter memeriksanya.

Dewa : ScelusWhere stories live. Discover now