25. PERASAAN

202K 18.9K 977
                                    

"Bisa jadi, sosok gadis yang luarnya nampak sangat kuat, adalah yang paling rapuh di dalamnya."

-Starla Sherena Alsca-

**

"JUN, makan dulu," ujar Ajrina seraya membawakan makan malam untuk Arjuna.

"Taroh aja, Kak," sahut Arjuna sambil terus memainkan ponselnya.

Ajrina memperhatikan kelakuan adiknya itu sejak tadi sore. Selalu memainkan ponsel dengan raut wajah cemas.

"Kenapa sih, Jun?" tanya Ajrina pada akhirnya.

"Kakak bisa nelepon Starla, nggak?" Arjuna menoleh dengan raut wajah cemas, "daritadi kenapa dia nggak angkat, ya? Hapenya nggak aktif."

"Sebelumnya Starla pernah kayak gini?" tanya Ajrina.

"Nggak," Arjuna menggelengkan kepalanya, "ini baru pertama kali Starla nggak bisa dihubungin."

"Tidur kali, Jun. Kecapean dia seharian di sini."

Arjuna diam, cowok itu masih mencoba menghubungi Starla. Sudah beratus-ratus pesan dan telepon dari Arjuna yang dilewatkan oleh Starla.

"Udah, Starla itu cewek kuat. Dia pasti baik-baik aja. Pikirin kesembuhan lo aja sekarang," ujar Ajrina.

"Gue nggak bisa tenang sebelum gue tahu keadaannya," ucap Arjuna.

"Yaudah, coba lo telepon Dewa. Tadi terakhir kali, Starla kan pulang sama Dewa."

Arjuna mengangguk, kemudian mencoba menghubungi nomor Dewa. Tetap tidak ada jawaban. Dari sini Arjuna tahu, bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

"Tam," ucap Arjuna ketika ia mengalihkan teleponnya ke Tama.

"Kenapa, Jun?"

"Tolong cari tahu keadaan Dewa, dia nggak bisa dihubungin."

"Elah, ngapain? Dewa paling lagi tidur di rumah," ucap Tama.

"Hapenya nggak bisa ditelepon, Tam. Terakhir dia sama Starla, dan Starla juga nggak bisa dihubungin. Gue ngeri ini ada hubungannya sama rajawali," cerocos Arjuna dengan nada sedikit panik. Bukan hanya Dewa yang ia khawatirkan, tapi seseorang yang sedang bersama cowok itu.

Iya, Starla, gadis kesayangan Arjuna.

"Oke, oke. Gue sama anak-anak on the way ke rumah Dewa sekarang. Lo tenang aja," balas Tama di seberang sana.

Telepon kemudian terputus. Bersamaan dengan kecemasan seorang Arjuna terus semakin besar. Berbagai pertanyaan muncul di benaknya. Di mana Starla? Mengapa gadis itu tidak bisa dihubungi? Apa yang terjadi?

"Gue harap lo nggak papa," gumam Arjuna. Terus mempercayakan dirinya bahwa Starla tidak apa-apa.

**

Isakan tangis Starla mulai berhenti. Dekapan Dewa tanpa ia sadari semakin erat dengan tangan yang terus mengelus puncak kepala Starla agar gadis itu tenang.

Hingga Dewa mendengar suara dengkuran kecil dengan napas teratur yang menggantikan suara isakan tadi. Tunggu ... gadis ini?

"Tidur?" gumam Dewa pelan. Dapat Dewa rasakan tubuh Starla kian berat karena ia menumpukan tubuhnya pada Dewa. Astaga ... setelah menangis, gadis itu kini tertidur?

Tapi itu lebih baik, daripada Dewa harus mendengar suara isakan tangis Starla. Walaupun tidak keras, terap rasanya mampu membuat seorang Dewa bingung harus bagaimana.

"Lo ini sebenarnya apa, Star?" tanya Dewa. Seakan gadis itu terbangun dan dapat mendengarnya.

Gadis ini ... benar-benar susah Dewa tebak. Gadis aneh yang tiba-tiba datang ke kehidupan Dewa, dengan segala sifat bar-bar yang aneh bin ajaib. Lalu, ia kembali mengejutkan Dewa oleh fakta ia yang dekat dengan Arjuna.

"Sky ...," racau Starla. Sepertinya gadis itu mengigau.

"Di saat kayak gini, lo masih mikirin kucing?" ucap Dewa seraya menggelengkan kepalanya. Benar-benar gadis yang tidak dapat ia tebak.

Dalam malam yang dingin ditambah suasana gelap gulita itu, menjadi saksi bisu. Dua orang yang bertemu tanpa mengenal kata damai, kini hampir tidak berjarak.

"Jangan tinggalin gue ...," Starla kembali meracau. Kini nada gadis itu terdengar sangat sedih.

"Starla .... " panggil Dewa berusaha membangunkan gadis itu.

"Gue sayang sama lo ... jangan pergi ...."

Dahi Dewa mengernyit. Siapa yang ingin meninggalkan Starla? Apa itu Arjuna?

"Jangan pergi. Gue mohon. Gue sayang sama lo," entah benar atau tidak tapi Dewa merasa bahwa gadis ini menangis dalam tidurnya.

"Starla ... " panggil Dewa sekali lagi. Dewa tidak pernah menjadi sosok selembut ini terutama terhadap perempuan. Ini adalah pertama kalinya, dan hanya kepada Starla.

"Gue nggak mau ditinggal," racau Stala lagi.

Entah siapapun itu yang Starla maksud. "Iya, gue di sini. Gue nggak kemana-mana."

Apapun yang Dewa lakukan malam ini, ia akan melupakannya besok. Untuk Arjuna, Dewa akan meminta maaf karena sudah lancang. Karena yang ia lakukan saat ini, sudah jauh dari perannya yang harusnya hanya 'menjaga'.

*SCELUS*

CIE UPDATE MALMING! MAU UPDATE LAGI? PECAHIN KOLOM KOMENTAR

AJAK TEMAN-TEMAN KALIAN UNTUK BACA SCELUS

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AKU BIAR KALIAN NGGAK KETINGGALAN INFO

cantikazhr

Dewa : ScelusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang