“Disaat gue dengan hati-hati mengungkap rasa, lo malah menganggapnya hampa. Tapi herannya, gue masih aja suka.”
🐻
"Kayra, sorry sebelumnya. Aku tau kamu sama Rama udah lama sahabatan. Tapi, bisa gak sih, kamu lebih prioritaskan hubungan kita daripada dia? Kalo perlu kamu jauhin aja dia sekalian."
Kayra berhenti melangkah. "Lo barusan bilang apa, Gar?"
"Prioritaskan hubungan kita dan jauhi Rama." Edgar, laki-laki yang kini memandang punggung Kayra tengah berharap cemas.
Kayra tersenyum jenaka lalu memutar tubuhnya. "Kita putus."
"WHA—"
Gadis itu sudah terlebih dulu pergi menjauhinya. Membuat laki-laki bernama Edgar itu mengerang kesal dan meninju udara, melampiaskan kemarahannya.
"Sial!" desisnya.
***
BRUK
Bunyi benda jatuh di belakangnya tak membuat pemilik wajah rupawan itu menoleh sedikitpun.
Kayra, pelaku yang menjatuhkan tas sekolahnya begitu saja di lantai lapangan indoor mendudukkan dirinya dengan posisi kaki diluruskan.
"Arghhh! Kesel gue!"
"Emang ya, di mana-mana cowok tuh nyebelin!"
"Kenapa sih mereka tuh egois banget?! Masa gue disuruh jauhi lo Ram?! Emang dia siapa sih? Seenaknya banget nyuruh gue jauhi lo! Rasain lo gue putusin!" umpat Kayra sambil menendang-nendang kakinya.
"Ram?" panggilnya.
Sadar tak mendapat respons, ia menoleh dan menemukan Rama yang tengah memainkan ponselnya dengan khusyuk.
Seketika darah Kayra merangkak naik, siap diledakkan. "Ramasyah Leonand Vernando! Lo dengerin gue gak sih dari tadi?!"
Rama menatap sekilas wajah Kayra di tengah lapangan sana lalu kembali menatap ponselnya.
"Anj—" umpat Kayra tertahan sebelum kemudian ia bangkit dan berjalan menuju tempat di mana sahabatnya berada.
BUGH
"Lo jahat! Sahabat lo baru putus nih," ucapnya setelah memukul lengan atas Rama.
Rama menoleh dengan wajah datar yang sialnya memiliki kadar ketampanan tak biasa itu.
"Seriusan reaksi lo gitu doang?" Kayra menatap wajah Rama dengan raut menyedihkan.
"Terus?"
"Ya apa kek Ram, hibur gue, ngasih gue cokelat, atau apalah."
Rama meredupkan ponsel lalu memasukkannya ke dalam tas. Kemudian ia merentangkan tangannya. "Buruan."
Gadis itu terdiam sesaat. Lalu perlahan, satu tetes air matanya turun berbarengan dengan bibirnya yang melengkung cantik. Tak banyak membuang waktu, Kayra segera menerima rentangan itu dan mendekapnya erat.
"Lo emang selalu tau apa yang gue butuhin."
"Cengeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Polar Bear • (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction#VERNANDOSERIES 3 🤴🏻 Bagi Kayra, Rama itu ibarat beruang kutub. Orang-orang akan menilai hewan itu lucu dan menggemaskan. Tapi pada kenyataannya, beruang kutub termasuk salah satu kelompok hewan buas pemakan daging yang membahayakan. Seperti halny...