“Mereka tuh lucu ya, sama-sama suka, sama-sama juga gak peka.”
🐻
Mengidap klaustrofobia bukanlah kemauan Rama. Laki-laki bersurai hitam legam itu tak pernah mengira hidupnya akan dihantui ketakutan traumatis hingga fase remajanya.
Penculikan yang berhasil merenggut lengkungan manis di bibirnya selalu saja terputar begitu ia dihadapkan pada ruangan berukuran sempit nan gelap. Di mana itu mengingatkannya akan gudang yang menjadi tempat penculikannya 9 tahun silam.
Sebab itu, semua ruangan di rumah keluarga Vernando dibuat memiliki lebih dari 3 meter panjangnya. Untuk mengurangi bahaya traumatis yang dialami Rama.
Laki-laki berlensa hitam pekat itu juga sudah mencoba berulang kali terapi di berbagai dokter, tapi hasilnya nihil. Hingga akhirnya Rama memilih menghentikan pengobatan karena dirasa percuma.
Kini, di sebuah kamar bercat abu-abu muda, Rama tengah berbaring. Dengan tubuh berselimut, matanya menerawang langit-langit kamar.
Ia benci kondisi ini. Kondisi di mana dirinya merasa terlihat lemah di mata orang lain.
Ceklek
Rama melirik dari sudut matanya saat pintu kamar terbuka.
"Udah mendingan, lo?"
"Hm."
"Hm itu bahasa mana Ram? Gue taunya ya atau gak."
Rama memejamkan mata, malas meladeni sang kakak yang selalu mencari keributan dengannya.
"Abangnya dateng, bukannya di kasih senyuman malah tidur." Arjuna mengambil tempat di pinggir ranjang. Melihat tak ada respons dari Rama, ia mendengus geli.
"Tadi gue ketemu Kayra,"
Mata Rama perlahan terbuka. Dan Arjuna tersenyum miring akannya.
"Dia ngasih ini, katanya buat lo."
Sebuah paper bag hitam matte terulur padanya.
"Gue gak tau isinya apa." imbuh Arjuna.
Rama bangkit dari tidurnya lalu menyender pada kepala ranjang. Tangannya kemudian mengambil isi dari paper bag itu yang rupanya berisi sweater dan sebuah surat.
Rama memutuskan untuk membaca surat itu terlebih dulu.
Ram, sorry banget yaa:( gue gak bisa jenguk lo:( pak kumis ngasih tugas kelompok sampe muridnya jadi berewokan:'( padahal dia yg kumisan-_-
Terus tadi sore, sebelum gue kerja, gue liat sweater gitu. Warna pink sama biru laut, dan itu lucu bgt>< akhirnya gue beli deh. Eh taunya, kata mba kasirnya, semua sweater di sana lg ada promo. Beli 2 gratis 1. Yaudah langsung aja gue ambil yg sweater cowok. Karena lo suka warna abu-abu, gue ambil yg warna cokelat. Biar hidup lo kenal warna dikit, gak abu-abu mulu:) peace bro._.v
Sebenernya gue mau langsung kasih ke lo, tapi si kembar (kinankanin) neror gue buat cepet-cepet ke rumahnya, yaudah deh, akhirnya gue titip ini ke abang lo. Kebetulan dia tadi mampir ke toko buku sama calon ceweknya, katanya sih gtu.
Btw, lo satu kelompok sama gue. Masalah tugas ntar aja, yg penting lo sehat dulu.
Udahan ya, ntar kalo kepanjangan dikira gue mau nulis cerpen. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Polar Bear • (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction#VERNANDOSERIES 3 🤴🏻 Bagi Kayra, Rama itu ibarat beruang kutub. Orang-orang akan menilai hewan itu lucu dan menggemaskan. Tapi pada kenyataannya, beruang kutub termasuk salah satu kelompok hewan buas pemakan daging yang membahayakan. Seperti halny...