🐻 Polar Bear • 28

58.8K 6.4K 233
                                    

“Hal yang paling gue sukai dari lo itu, sebuah tawa. Karena dari situ gue tahu, saat itu, lo sedang benar-benar dalam keadaan bahagia.”

🐻

Kayra kira, ia benar-benar akan berakting tidur hanya dengan menutup mata sembari menahan gejolak rasa.

Namun rupanya, kantuk benar-benar tak bisa membuatnya bertahan untuk tidak terlelap.

Mungkin karena rasa nyaman yang seakan menguar dari dalam tubuh Rama itulah, sang penyebab utama alasan gadis itu tak bisa menahan diri.

Ketika keempat ban mobil terhenti sepenuhnya, Rama lantas menepuk pelan pipi Kayra, membangunkan gadis yang tengah bersandar di bahunya itu.

"Bangun, udah sampe."

Kayra sedikit menggeliat setelah Rama bangunkan. Mengucek mata, memperjelas pandangannya yang sempat memburam. Kemudian gadis itu turun tepat setelah kaki Rama menapak pada pelataran beraspal.

Udara segar langsung menerpa permukaan kulitnya yang terbuka begitu seluruh tubuhnya berhasil keluar dari mobil.

Kayra hirup dalam-dalam, hingga paru-parunya terasa penuh. Lalu ia keluarkan perlahan-lahan lewat mulut. Yang ia lakukan barusan membuat hatinya seketika damai.

Sementara Kayra asyik menikmati udara segar, Rama dan Arjuna sibuk mengeluarkan koper-koper dari bagasi. Meletakkan di aspal, membiarkannya begitu saja.

Nanti minta tolong dibawakan aja sama pak Bejo, begitu kata Arjuna.

Rama mengambil langkah setelah menutup pintu bagasi. Mendekat pada Kayra yang tengah memejamkan mata, dan berbisik dengan suara dalam. "Masuk."

Kembali menunjukkan lensanya, Kayra lalu mengangguk. Mereka berjalan beriringan memasuki vila mewah keluarga Vernando, mengabaikan teman-teman Arjuna yang tengah berceloteh ria di belakang punggung keduanya.

 Mereka berjalan beriringan memasuki vila mewah keluarga Vernando, mengabaikan teman-teman Arjuna yang tengah berceloteh ria di belakang punggung keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini vila udah lama, Ram?" tanya Kayra sembari langkah mereka semakin memasuki halaman vila.

"Tiga tahunan."

"Masih baru berarti, ya."

Mereka menaiki tangga yang menghubungkan dengan pintu rumah. Kemudian Rama berjalan dahulu untuk menggeser pintu utama.

Pemandangan pertama yang Kayra lihat adalah lemari kayu untuk menaruh hiasan, serta tangga melingkar yang menghubungkannya dengan lantai dua.

Saat Kayra lebih detail melihat setiap sudut ruangan, di sana ada foto keluarga Vernando yang terbingkai apik dan tertempel di dinding, tepat di atas pot bunga.

Semakin masuk, Kayra semakin kagum dengan desain interior vila ini. Sederhana, namun terlihat mewah.

Begitu sampai sofa, Rama langsung merebahkan diri di sana. Menyembunyikan netranya di balik kelopak.

Polar Bear • (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now