⚠️📣 CHALLENGE ALERT! 📣⚠️
•° Gunakan CAPS LOCK di setiap komentar kamu di part ini! °•
—
Gue mau tau, pembaca PB bisa gak sih ngelakuin challenge ini? 😎🤔—
“Perlakuan lo terlalu manis, saking manisnya, lo bisa berhentiin tangisan gue yang jatuh. Bahkan sampai gue lupa, kalo lo pernah menjadi bagian dari tangisan itu.”
🐻
Sepertinya, Reza selalu membawa nuansa baru disetiap pertemuannya dengan Kayra. Mungkin, hal itulah yang membuatnya asyik menyahuti setiap tutur kata yang keluar dari bibir kakak kelasnya itu. Bahkan gadis berambut sebahu itu sampai tak menyadari bahwa latihan basket telah usai sejak 10 menit yang lalu.
Rama yang telah mengganti pakaiannya pun menatap Kayra dengan sorot datar. Dengan tas punggungnya, ia berjalan menaiki tribun mendekati dua sejoli yang masih saja asyik berbicara.
Kenzo yang hendak memanggil sahabatnya itu pun memilih mengurungkan niat. Ia duduk di tribun paling depan, dengan mata yang ia arahkan ke atas, di mana sekarang terdapat tiga orang di sana.
"Pulang," ucap Rama begitu sampai di samping kiri gadis itu.
Mereka dengan kompak menoleh. Keduanya memasang ekspresi berbeda. Kayra yang terkejut akan keberadaan Rama di sampingnya dan Reza yang terlihat biasa saja.
"Eh, udah selesai?" Kayra berdiri lalu membenarkan letak tasnya. Rama mengangguk.
"Basket gimana, Ram? Gak ada masalah kan?" Sebagai mantan anggota basket, Reza merasa masih punya tanggung jawab di sana. Bagaimanapun, laki-laki itu pernah menjadi bagian dari tim inti. Yang mana, ia dekat dengan seluruh tim baik yang inti maupun bukan.
"Aman." singkatnya.
Reza mengangguk, seolah jawaban singkat Rama sudah tak asing di telinganya.
"Yaudah kalo gitu, gue sama Rama balik dulu ya, Kak?" interupsi Kayra yang merasa tak ada topik lebih di antara mereka.
"Iya, hati-hati di jalan. Oh satu lagi, kalo gue chat, jangan lupa dibales ya?" Reza menggoyangkan ponsel di tangannya.
Kepala Kayra mengangguk cepat. "Kita duluan, Kak."
Gadis itu segera menarik tangan Rama agar mengikutinya. Tapi sebenarnya, ini merupakan salah satu siasatnya agar mereka terhindar dari bule bernama Jane.
Kayra hanya tidak ingin melihat wajah perempuan itu di hari ini.
Namun sialnya, mereka malah bertemu—atau bisa dibilang Jane yang sengaja berdiri di bawah sana, menghalangi jalan keduanya. Membuat Kayra lantas melepas pegangannya pada tangan Rama.
"Hai, Ram." sapa si bule.
Kayra melirik Rama yang hanya terdiam. Rupanya, bukan hanya dirinya yang muak dengan perempuan itu. Rama pun juga.
"Buru-buru amat, mau ke mana?"
Lagi, Rama masih menutup mulutnya rapat-rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Polar Bear • (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction#VERNANDOSERIES 3 🤴🏻 Bagi Kayra, Rama itu ibarat beruang kutub. Orang-orang akan menilai hewan itu lucu dan menggemaskan. Tapi pada kenyataannya, beruang kutub termasuk salah satu kelompok hewan buas pemakan daging yang membahayakan. Seperti halny...