Barata's Reputation

27.6K 3K 352
                                    

Tidak ada yang pernah mengetahui dari mana, kapan, dan bagaimana tepatnya pertama kali sosoknya muncul. Bagaimana semuanya bermula. Dan bagaimana sosok Barata berada di posisinya saat ini. Ada yang berkata, sosoknya pertama kali muncul dalam balutan hoodie hitam yang menutupi wajahnya, muncul dari kegelapan. Ada yang mengatakan, dia datang menghabisi dua puluh orang sekaligus. Dengan tangan kosong. Seorang diri.

Tiga tahun yang lalu.

Malam itu, malam yang lebih kelam dari biasanya. Sebuah gedung tua yang sudah tak berpenghuni selama belasan tahun berada di kawasan yang tak perpenghuni di pinggir kota Jakarta, namun menjadi salah satu tempat berkumpulnya mereka. Mereka, para penguasa wilayah, dengan ribuan pengikut setia.

Bukan hanya disebut kelompok, namun bukan juga sebuah organisasi. Terbagi atas empat wilayah—utara, timur, barat, dan selatan. Sampai saat ini pun, tidak ada yang pernah tahu bagaimana dan sejak kapan mereka terbentuk.

Di dalam ruangan termaram, ada sebuah meja besar berbentuk segi empat. Tiap sisinya duduk mewakili para penguasa wilayah. Utara—berhoodie abu-abu, Timur—merah, Barat—putih, dan Selatan—hitam. Pengikuti setia mereka berdiri dengan hoodie masing-masing mewakili warna dan simbol wilayah mereka. Wajah mereka tak terlihat. Berdiri kaku seakan mengamati, ikut menjadi saksi pertemuan rahasia di antara keempatnya.

Salah satu kursi kosong. Kursi bagian selatan. Sudah hampir satu jam pertemuan dimulai, pemilik kursi sama sekali belum menampakkan diri.

"Gue nggak bisa nunggu lebih lama lagi," Ray memecah keheningan mencekam di dalam ruangan, "Udah hampir sejam. Tumben tuh cecunguk telat?"

Galang, yang sudah sejak awal menjadi pemimpin bagian Barat sama seperti Ray terkekeh, "Something is wrong gue rasa. Gue pernah denger omongan aneh dari anak-anak."

"Maksud lo?" tanya Ray.

Nakula, pemimpin paling muda dari antara mereka mengangguk, "Gue bisa nebak. Barata Saputra Birawa?"

Semua ekspresi berubah tegang. Para pemimpin dan anak buah saling memandang begitu nama itu terucap di antara mereka. Entah sejak kapan nama itu punya efek khusus bagi siapa pun orang yang mendengar. Efek mencekam dan perasaan ngeri semenjak nama itu mulai disebut akhir-akhir ini.

Padahal siapa pun tahu, bahwa posisi mereka tidak main-main. Untuk menjadi pemimpin underground suatu wilayah, dia haruslah yang paling kuat. Yang memiliki otoritas dan kuasa. Dan tentu saja dihormat oleh banyak orang. Termasuk para pengikut-pengikut setianya.

Mungkin, semua itu bermula setelah berbagai macam gosip mengenai sosok Barata Saputra Birawa menyebar. Dimulai dari bagaimana kuatnya lelaki itu menghabisi dua puluh orang lelaki dewasa bersenjata dengan tangan kosong, atau mungkin karena sosoknya yang misterius dan disebut-sebut tidak kenal ampun saat bertarung.

Ada yang mengatakan matanya setajam elang dengan tatapan bengis dan atmosfir mengerikan, siap menghabisi siapa pun yang mencoba melawannya, bahkan orang yang tidak bisa memuaskan keinginannya.

Nakula melempar map cokelat ke tengah meja, yang sedari tadi dipegang anak buah di belakanganya.

"Gue nggak bisa nemuin satu pun informasi soal tuh orang. Selain nama panjangnya."

Galang mengambil map dan mengeluarkan isinya. Selembar kertas data diri, namun hanya nama panjangnya saja yang terisi. "Serius, nih? Fotonya bahkan juga kagak ada?"

Ray berdiri dan menyambar kertas itu tidak sabar. Benar. Satu lembar kertas tanpa informasi apa pun selain daripada nama panjang. Geram, pemimpin utara saat itu meremas kertas di tangannya lalu membuangnya asal.

DANGEROUS BOYFRIEND✔Where stories live. Discover now