• Erlangga 07 •

17.4K 1.4K 300
                                    

Rekomendasiin cerita ERLANGGA ke temen-temen kalian ya? Biar mereka ikutan baca. Terima kasih juga yang udah masukin cerita ini ke reading list nya ❤

Jangan lupa taburi bintang nya dulu di chapter ini~








Entah apa yang Elang rencana kan sampai berbicara yang seharusnya dipikirkan matang-matang. Menikah bukanlah hal mudah bagi remaja seumur nya. Elang bahkan memutuskan itu sendiri. Yang paling Senja tidak mengerti adalah sikap Elang. Tanpa di beritahu pun Senja tahu kalau Elang dan Reta memiliki hubungan spesial lalu apa tujuan ucapan laki-laki itu semalam? Dari awal memang Elang selalu kekanak-kanakan. Selalu harus dia yang dominan.

Hari ini hari senin. Sepanjang pelaksanaan upacara pengibaran bendera Senja terus melamun dan kini ia tengah berjalan di koridor sendirian menuju kelas nya. Senja mengernyit saat seorang laki-laki yang sedikit familier di ingatannya tersenyum sembari menghampirinya dari arah berlawanan.

"Senja?" ah iya, Dia laki-laki yang kemarin lusa ia temui di depan pintu apartemen Reta.

Senja tak mengeluarkan suara namun ekspresi nya jelas menunjukan ia bertanya "siapa?"

"Gue? Aku?"

"Gue,"

"Gue Rafel. Kakak Reta, lebih tepatnya kembaran."

Pantas laki-laki itu tahu password apartemen Reta dan memang wajah nya sedikit mirip. Senja menaikan sebelah alis nya. "terus?"

"Nanti istirahat boleh minta waktunya sebentar?"

"Untuk?"

"Ada yang mau gue bicarain,"

Senja menimang-nimang sebentar lalu mengangguk menyetujui.

"Thanks. Kelas apa? Biar nanti gue jemput."

"Gak usah. Di kantin aja langsung."

Rafel mengangguk, "oke."

***

Senja keluar dari kelas nya langsung menuju kantin untuk bertemu dengan Rafel. Saat masuk ke dalam kantin untung saja hari ini kantin kelihatan lenggang membuat Senja langsung bisa menemukan laki-laki tadi pagi di meja paling pojok lalu berjalan menghampirinya setelah itu duduk di sebrang Rafel.

"Mau pesen dulu makan?"

"Enggak."

Rafel mengangguk. Gadis di depannya terlihat enggan berbicara dengannya namun berusaha terlihat biasa saja.

"Lo tunangannya Erlan kan?"

Senja berdeham lalu menopang dagu dengan kedua tangannya. Memperhatikan Rafel malas. Jujur saja mood nya hari ini sedang tidak baik.

"Gue murid baru di sini," beritahunya membuat gadis di hadapannya mengernyit tidak mengerti. "gak penting ya?" tanya Rafel sedikit meringis.

"Enggak. Terus?"

"Lo ... gak nyaman ya ngomong sama gue?" tanya Rafel memastikan. Lagi-lagi gadis di depannya menggeleng malas masih tetap memperhatikannya. Rasanya kenapa dia yang harus salah tingkah? "Gue mau ngomong tapi ... Gak tahu harus mulai dari mana." Rafel menghela napas saat tak mendapati respon apapun dari gadis di depannya membuat ia melanjutlan kembali ucapannya. "Lo pasti gak nyaman sama hubungan Erlan sama adik gue,"

Senja mengangguk.

"Jujur, gue lebih gak enak sama lo. Erlan sama Reta itu... "

ucapan Rafel terhenti lantaran Elang dan Reta yang baru saja memasuki kantin membuat riuh penghuni kantin berdecak dan memuji betapa serasi nya mereka. Elang yang selalu terlihat sempurna dan Reta yang selalu tampil anggun. Beda lagi kalau yang datang Senja dan Elang sudah...

Erlangga: Bad Fiance ✓Where stories live. Discover now