• Erlangga 11 •

16.3K 1.3K 235
                                    

Jangan lupa taburi bintang nya dulu biar saya semangat~

Note : kalo mau marah-marah lapak komen ya jangan marah-marah di whatsapp aku😭🤣

Terima kasih❤

















Senja keluar dari mobil di tuntun oleh Papi nya. Berjalan tertatih menuju kamar. Kepala nya memang masih sakit apalagi memikirkan siapa yang membawa nya ke Rumah sakit. Tidak mungkin Ega kan? Laki-laki itu pergi sebelum ia tidak sadarkan diri. Bahkan tadi ia sempat bertanya kepada Papi nya dari mana beliau tahu ia ada di Rumah sakit dan Papi nya menjawab dokter Wira lah yang memberitahu Papi.

"Kamu istirahat ya?" Papi membantu Senja berbaring lalu menyelimuti putri nya dengan selimut sebatas dada. "Papi masih ada kerjaan di kantor. Papi udah kabarin tante Zara dan om Bimo. Dan mereka udah nyuruh Elang dateng ke sini," jelas Papi yang hanya di tanggapi anggukkan oleh Senja.

Senja tidak berharap yang Papa nya bilang benar. Karena, ia tahu Elang tidak mungkin datang ke sini hanya untuk menjaga dirinya yang sakit.

"Pi," Senja menahan pergelangan tangan Papi nya saat pria paruh baya itu hendak beranjak pergi lalu mengubah posisi nya menjadi setengah duduk.

"Kenapa?"

"Aku... Mau peluk Papi,"

Reno tersenyum, "astaga, gak biasanya," ucap Reno namun tak urung merengkuh tubuh mungil Senja ke dalam dekapannya.

Senja menenggelamkan wajahnya ke dada Papi nya. Entah kenapa tiba-tiba ia ingin di peluk oleh Papi nya.

"Papi jangan tinggalin Senja dan jangan kecewa sama Senja ya kalo suatu saat Senja ngecewain Papi," ucap Senja setelah melepaskan pelukannya.

Reno menatap Senja tak mengerti, namun mengangguk saja mengiyakan.

"Papi bucet," ucap Senja memperhatikan wajah Papi nya. "Papi sakit lagi? Jantung papi gak kenapa-napa kan?" tanya Senja khawatir karena akhir-akhir ini penyakit Papi nya sering kambuh.

Reno tersenyum. Mengelus surai Senja lembut. "Papi gak akan sakit selama kamu baik-baik aja, sayang." ucap Reno membuat Senja sedikit lega.

"Yaudah, papi berangkat sekarang ya? Kamu istirahat." setelah mengucapkan itu Reno beranjak pergi setelah sebelumnya mengecup kening putrinya.

***

Paginya, Senja kembali bersekolah. Hari ini ia langsung pergi ke sekolah tanpa ke rumah Elang lebih dulu. Ia harus meminta maaf kepada Ega.

Ngomong-ngomong soal kemarin, laki-laki itu tak kunjung ke rumah nya membuat Senja berbohong kepada Papi nya.

Tersenyum saat mendapati Ega tengah bermain basket bersama Kendra. Pagi-pagi sudah olahraga saja. Tatapan kedua nya sempat bertemu. Namun, Ega memutuskannya terlebih dulu dan langsung meninggalkan Kendra begitu saja saat tahu Senja akan menghampiri nya.

Senja yang menyadari Ega menghindarinya segera berlari menyusul laki-laki itu.

"Ga!" Senja menarik baju seragam di bagian pinggang Ega membuat laki-laki itu berhenti namun tak membalikan badannya menghadap Senja. "Aku ... Minta maaf, Ga." Senja menunduk.

"Untuk?" tanya Ega masih tak ingin mengubah posisi nya.

Baru saja Senja akan membalas pertanyaan Ega. Seruan seseorang yang memanggil Ega dari arah belakang membuat Ega dan Senja menoleh ke belakang. Membalikan badannya.

Gadis dengan rambut sebahu dan kacamata yang bertengger manis di antara hidung nya itu terlihat manis saat tersenyum. Berlari kecil menghampiri Senja dan Ega.

Erlangga: Bad Fiance ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat