• Erlangga 37 •

5.5K 365 4
                                    

Setelah menemani Papahnya untuk membeli kue dan juga hadiah

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Setelah menemani Papahnya untuk membeli kue dan juga hadiah. Elang pulang lebih dulu untuk mandi dan berganti pakaian. Untungnya Mama-nya tengah berada di kebun bunga belakang rumah membuatnya tidak tahu jika Elang pulang ke rumah. Setelah itu kembali ke rumah Senja untuk menjemput gadis itu.

Elang memarkirkan motornya di pekarangan rumah Senja. Mengernyit saat mendapati mobil Fajar terparkir di sini. Bukannya laki-laki itu tengah sibuk dan tidak bisa pulang?

Tak ambil pusing, Elang melangkahkan saja kakinya memasuki rumah megah bercat putih ini. Saat masuk, Elang mendapati Fajar yang terlihat menuruni undakan tangga dengan terburu-buru. Tak lupa laki-laki itu juga menenteng beberapa map.

Mendapati Elang yang berada di depan pintu membuat Fajar berdecak dan mendelik. "Ngapain lo ke sini?" tanyanya sembari tak berhenti melangkah.

"Jemput Senja."

Fajar menghentikan langkahnya tak jauh dari Elang setelah mendengar jawaban dari laki-laki itu. "Jemput Senja?" tanyanya takut jika barusan ia salah dengar.

Anggukan yang ia dapatkan semakin membuatnya yakin kalau ia tidak tuli. "Bukannya Senja nginep di rumah lo beberapa hari?"

Elang kembali mengangguk. "Gue anter dia pulang buat siap-siap nanti ngerayain anniversary bokap nyokap gue."

Fajar mengernyit. "Senja gak ada di rumah."

Elang terdiam sesaat. "Masa sih? Mungkin dia lagi siap-siap di kamarnya."

"Enggak," jawab Fajar cepat. Ia yakin jika Senja tidak ada di kamarnya karena jika gadis itu ada di rumah, sudah pasti kedatangannya yang mendadak ini akan tetap di sambut.

Elang mengeluarkan handphonenya dari dalam saku celana mencoba menghubungi Senja namun tak kunjung diangkat meski ia telah mencobanya beberapa kali.

Fajar berdecak. "Seharusnya Senja gak sama lo," ucap Fajar sinis kini ikut mengeluarkan handphonenya.

Elang masih mencoba menelpon Senja sedangkan Fajar kini menghubungi seseorang yang sekarang tengah ia percayai.

"Ga?" ucap Fajar saat telepon di terima.

Elang menghentikan usahanya saat curiga Fajar menghubungi Ega saat laki-laki itu berkata 'Ga'. Elang menajamkan pendengarannya.

"Iya, Bang?"

"Apa Senja sama lo?" tanya Fajar.

"Enggak, kebetulan gue lagi ke luar kota. Kenapa ya, Bang?" tanya Ega di sebrang sana.

"Oh enggak, gue cuma nanya. Mungkin dia keluar bentar buat cari makanan atau jalan-jalan, soalnya dia gak ada di rumah."

"Oh, yaudah kalau gitu gue tutup telponnya ya, Bang. Gue lagi ngendarain mobil soalnya."

Erlangga: Bad Fiance ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz