22. Perpisahan

5.1K 452 87
                                    

Niatnya mau bikin yang sad gitchu:(

......

Tinggal satu atap tetapi tidak pernah bertegur sapa sama saja neraka bagi Sehun.

Chanyeol menjadi sangat dingin dan tidak pernah memperhatikan Sehun lagi.

Chanyeol hanya akan berbicara di notes atau mengirim pesan kepada Sehun.

Intensitas mereka bertemu juga sangat jarang. Chanyeol akan berangkat sebelum Sehun bangun dan akan pulang setelah Sehun terlelap, dan itu sudah terjadi 2 bulan kehamilannya

Tapi malam ini Sehun bertekad untuk berbicara lagi kepada Chanyeol.

"Hyung...?" Panggil Sehun pelan. Chanyeol mendongak, menatap Sehun yang berdiri di pintu ruang kerjanya

Chanyeol memang tidak pernah tidur bersama Sehun. Ia hanya akan tidur di sofa ruang kerjanya

"Kenapa belum tidur? Ibu hamil tak baik tidur malam-malam" kata Chanyeol dingin.

"A-aku rindu Hyung" cicit Sehun. Chanyeol menghampirinya lalu menggandeng tangan Sehun menuju kamar mereka.

Menyuruh Sehun untuk membaringkan tubuhnya, setelah itu Ia menyusul. Menarik selimut hingga menutupi keduanya

"Hyung,,,?"

"Tidurlah Sehun"

Sehun menunduk menatap dada bidang suaminya dengan sedih.

Tidak ada perhatian lagi, tidak ada kata sayang lagi, tidak ada pelukan, tidak ada kecupan saat akan tidur lagi.

"Hyung aku tidak bisa tidur"

Chanyeol lalu mengusap-usap punggung Sehun dengan lembut.

Tanpa diketahui Sehun, Chanyeol sedang menahan perasaan takut yang amat besar sekarang. Tapi Chanyeol mencoba menekan perasaan itu.

Ia ingin sembuh, Ia ingin kembali bersama Sehun lagi.

Sedangkan itu, Sehun tersenyum lega.

'Kita tidur bersama Daddy kan baby. Hihi kau pasti senang'

Batinnya sambil mengusap-usap perut buncitnya

Lalu Sehun mulai terlelap.

.......

Seperti yang Ia pikirkan-- Chanyeol sudah tidak ada saat Ia bangun.

Sehun lalu bergegas mandi untuk menuju kampus.

Ia memakai kemeja Chanyeol agar perut buncitnya tidak terlalu mencolok serta memakai celana bahan agar tidak terlalu sempit.

Lalu turun untuk sarapan.

Seperti biasa. Disana sudah tersaji makanan kesukaannya.

Sehun yakin itu adalah ulah Chanyeol.

"Yeay. Ayo kita makan" katanya dengan ceria.

Ia makan dengan menahan mual, morning sicknya belum hilang 3 bulan ini. Tapi jika Ia tak makan pasti babynya akan kelaparan didalam sana.

Setelah selesai sarapan, Ia mengambil vitamin yang diberikan Chanyeol di laci dapur

"Yah. Vitaminnya tinggal satu" mendesah pelan ketika menyadari vitamin yang selalu Ia konsumsi itu habis.

 bastard chanyeol [pcy×osh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang