Gue nggak mau pisah, Ga!

222 96 26
                                    

Aurel menatap villa yang ada di depannya, itu adalah villa milik keluarga Alexander. Tapi masalahnya kenapa Aldo malah membawanya ke sini? Bukankah tadi cowok itu bilang dia punya kejutan, apakah ini kejutan yang ia maksud? Sungguh Aurel tidak terkejut sama sekali.

"Ngapain berhenti? Ayo jalan," ujar Aldo sambil menggenggam tangan Aurel.

Aurel hanya bisa pasrah saat Aldo menariknya hingga sampai di depan pintu. "Coba buka," pinta Aldo seraya tersenyum tipis.

Lagi, Aurel menuruti ucapan Aldo. Ia tidak ingin membuat Aldo marah yang akan berujung mencuekinya hingga berhari-hari.

"Iya." Aurel membuka pintu villa itu dengan malas-malasan.

Krekk

Tubuh Aurel mematung diambang pintu saat melihat di dalam villa itu terdapat begitu banyak foto mereka berdua, dan ada juga bunga mawar yang dibentuk seperti hati bertuliskan 'I Love You Baby' di tengahnya.

Aurel benar-benar tersentuh. Ia melihat ke sisi lain, terdapat kue ulang tahun yang dibuat tiga tingkat bertuliskan 'Happy Aurel and Aldo's 9th Engagement Day' dan ada sepasang boneka pengantin di atasnya sedang berpelukan.

"Gimana suka?"

Aurel mengangguk kemudian memeluk Aldo begitu erat hingga membuat cowok itu kesulitan bernapas. "Sesak, Rell."

Aurel tidak memperdulikan rintihan suara Aldo yang minta dilepaskan karna pelukannya begitu erat. Hingga sebuah suara cekrek serta cahaya flas yang membuat Aurel tersadar bahwa ada orang lain disitu selain mereka berdua.

Aurel melihat ke arah asal cahaya dan senyumnya memudar saat melihat Dhirga berdiri di sudut ruangan sambil menenteng kamera.

"HAPPY ENGAGEMENT DAY!"

Aurel terkejut mendengar suara sorakan yang begitu keras dari arah belakang, kemudian ia memutar tubuhnya dan lagi, gadis itu terkejut saat melihat semua keluarganya dan keluarga Aldo berkumpul sambil membawa balon, terompet dan juga kado.

Ada Om Alex, Tante Vani, Dhirga, Anggi, Oma Rena, Oma Saras, Tante Vinka, Tante Maya, Om Kemal, Rindu, Sekar, Bi Inah, Mang Ujang, Gardiawan, Cici dan juga seorang wanita muda yang Aurel tidak tau namanya.

"Cuma Mama yang nggak ada," batin Aurel.

"Ciye yang hubungannya langgeng sampe sembilan tahun, ciye...," goda Anggi sembari terkekeh kecil.

Dhirga berjalan menghampiri Aldo dan Aurel. "Selamat dan semoga langgeng sampai kawin," ujarnya seraya menepuk pundak Aldo dan Aurel bergantian. Kemudian pergi.

Aldo tersenyum miring menanggapi ucapan Dhirga. Sedangkan Aurel, raut wajah gadis itu berubah masam saat mendengarnya, karena menurut Aurel ucapan Dhirga itu lebih mirip sebuah sindiran.

Anggi terbahak. "Bukan kawin tapi nikah."

"Sudah, jangan digoda terus-terusan nanti mereka malu," lerai Vani.

Mereka semua pun masuk ke dalam untuk memulai acara pemotongan kue.

* * *

Banyak pertanyaan yang bermunculan dipikiran Aurel. Salah satunya, kenapa Gardiawan ada di sini? dan siapa wanita muda yang selalu bersamanya? dan kenapa juga ia malah membawa Cici, anak pelakor itu ke sini? Bukankah sudah Aurel katakan bahwa ia tidak ingin melihat anak itu sampai akhir hidupnya.

Setelah selesai acara memotong kue dan mengambil foto, Aurel memilih duduk di luar untuk mengembalikan suasana hatinya yang sempat buruk karna melihat Gardiawan dan wanita muda itu yang tampak akrab.

My Cool Fiance [ON GOING]Where stories live. Discover now