より良い pt.2

593 87 14
                                    


"Hey,"

Tangannya terulur mengguncang tubuh perempuan yang sekarang malah dengan nyamannya tidur didalam perjalan mereka. Ia merotasikan bola matanya saat tidak sedikitpun mendapat respon dari Sakura.

Memilih meredakan kekesalannya, Sasuke pun kembali membangunkannya. Dia mendesah lega kala Sakura melenguh kecil, setelah lima menit waktu yang ia butuhkan akhirnya ia berhasil membangunkan Koala malas di sampingnya.

Sakura mengerjapkan mata, raut bingung tampak jelas pada wajahnya. Ia menolehkan kepalanya kesana kemari, matanya menyipit dengan satu pertanyaan yang sedari tadi bersarang di dalam kepalanya.

Mengapa Bus yang ia tumpangi masih berjalan? Bukankah dirinya minta dibangungkan jika mereka sudah mencapai tempat tujuan?

"Kita sudah sampai?" Sasuke menggeleng di iringi anggukan kecil diakhirnya, yang mana tentu saja membuat kerutan semakin tampak di dahi Sakura.

"Sebentar lagi." Jawabnya dengan tangan yang telulur memencet bel yang ada di sisinya. Sakura melirik jendela di samping Sasuke. Dan benar saja, di ujung sana sudah terlihat tempat pemberhentian Busnya.

Untung saja bus ini sepi, jika tidak penumpang lain pasti akan bingung dengan dirinya yang sedari tadi bicara pada apa yang tak dapat terlihat bagi orang lain.

Mereka berdua sekarang telah keluar dari bus.

Sakura menolehkan kepalanya, menatap keadaan di tempat asing yang sebelumnya tak pernah dia sambangi. Emeraldnya padahal yang masih belum puas memperhatikan pemandangan sekitar, namun kegiatan itu harus henti saat menyadari jika Sasuke sudah berjalan mendahuluinya, jauh di depan sana.

"Sasuke!"

Pria itu tanpa peduli terus jalan membelah jalan kecil yang diapit semak belukar disamping kiri kanannya. Sementara Sakura hanya mengikuti di belakang, mulutnya tak henti mengeluarkan berbagai kata berisi kekesalannya terhadap kelakuan Sasuke diikuti dengan kegiatan barunya. Memukul lengannya yang terus-menerus di hinggapi nyamuk.

Sudah seperempat jam waktu yang mereka berdua habiskan untuk masuk lebih dalam kehutan yang lebat. Sampai akhirnya pepohonan rimbun yang mereka lewati kini telah terganti dengan rumput-rumput yang mulai meninggi.

Di sini mereka sekarang. Di tengah hamparan padang rumput yang luas dengan cuaca cerah berawan yang bersahabat. Emeraldnya memindai sekitar, ia merasa senang sekaligus tenang. Kedamaian serasa merasuk kejiwanya yang tadinya diliputi perasaan kemarahan dan putus asa.

Sasuke hanya terdiam, namun jelaga hitamnya tak lepas dari merah muda yang sekarang tengah asik berlari mengelilingi rumput merah setinggi pinggang.

Tempat ini jarang ada yang tahu, terbukti dengan ia yang setiap berkunjung kesini tak pernah menemukan keberadaan orang lain. Padahal ia rasa tempat tak telalu jauh dari kota.

Sasuke sebenarnya sengaja mengajak Sakura melewati rute yang satunya. Di mana jarak yang harus ditempuh lebih jauh, dan harus melewati hutan terlebih dahulu. Padahal perjalanan yang harus ia tempuh ketempat ini biasanya hanya dengan memakai bus kehalte dekat bukit tempat padang rumput ini. Bukan melewati pegunungan dibelakang bukit, seperti yang mereka lakukan tadi.

Sasuke merebahkan tubuhnya dengan tangan kirinya yang berfungsi sebagai bantalan kepalanya. Onyx hitamnya memperhatikan awan yang bergerak diatas sana. Dalam hati ia mengiyakan pendapat temannya yang memiliki rambut seperti nanas, bahwa menatap awan ialah kegiatan yang menyenangkan.

"Sasuke,"

Suara jernih perempuan itu membuatnya tersentak, lalu tersadar dari pemikirannya. Netra hitamnya melirik kecil pada Emerald yang berada di sampingnya, dalam jarak yang termasuk dekat. Ia baru sadar jika Sakura sudah merebahkan tubuhnya di sampingnya, namun dengan posisi yang berlawanan darinya.

Clé HiddenWhere stories live. Discover now