He and Him

567 81 5
                                    

Sasuke bergerak gusar, merasa frustasi dengan dirinya karena tidak bisa membawa Sakura yang sekarang sedang terbaring dengan kondisi demam tinggi. Ia berjalan kesana-kemari memikirkan bagaimana caranya agar bisa mengeluarkan Sakura dari tempat ini segera untuk menyembuhkannya.

Entah kenapa sesaat tadi ia bisa mengguncang badan perempuan merah muda itu, dan saat ingin mengangkat tubuhnya, tiba-tiba saja tangannya menembusnya begitu saja. Seolah guncangan yang ia lakukan tadi hanyalah sebuah ilusi. Tidak nyata dan tidak pernah terjadi.

"Ck."

Decakan keluar dari mulutnya kala tak ada satupun hal yang sekiranya dapat membantunya. Ia yang tidak bisa melakukan apapun disaat seperti ini, sungguh membuatnya kesal. Dirinya tidaklah berguna di situasi yang sebenarnya sangat mendesak.

Memutuskan untuk mencobanya sekali lagi, iapun kembali berjongkok dengan kedua tangan yang terentang di depan Saskura.

Tangannya yang terjulur ingin mengangkat tubuh perempuan itu terhenti, bertepatan dengan suara dobrakan kencang yang terdengar dari balik tubuhnya. Sehingga kepalanya dengan cepat tertoleh menuju dimana suara tadi berasal. Dan maniknya berhasil menemukan kepala seorang pria yang sedang tertunduk, berdiri ditengah pintu dengan keadaan yang tertutup dan terkunci kini telah sepenuhnya terbuka.

Pria yang menunduk itu masih mengatur nafasnya dengan kepayahan. Tanpa menyadari akan adanya tatapan menyelidik yang terus mengawasi setiap gerakannya. Dari sesosok yang tentunya tak diketahui oleh pria itu sendiri dimana keberadaannya.

Beberapa saat setelah kondisinya lebih baik ia pun bergegas menuju perempuan yang sedari tadi sangat ia khawatirkan. Tidak memerlukan waktu lama untuk membawa tubuh rapuh itu kedalam rengkuhan, dan segera berjalan cepat dengan langkah panjangnya.

Tanpa menyadari adanya sesosok hantu yang memperhatikan dirinya dengan pandangan berbeda. Kosong.

Lalu kebingungan yang bercampur kepedihan, hingga akhirnya terganti menjadi pandangan yang tersimpan sebuah perasaan tidak mengenakkan. Kesedihan diliputi dengan setitik amarah.

Semua tatapan yang bercampur aduk, menjadi sangat berbeda. Seolah kata-kata bahwa dirinya ialah pecundang bergaung jelas dari pancarannya.

.

Sakura mengerang kecil dengan mata yang ikut terbuka. Tangannya mencengkram rambutnya kuat saat merasakan kepalanya berdenyut sakit sebab dirinya yang terbangun dengan tiba-tiba. Ringisan terdengar lirih merasakan denyutan bergantian menyerang kepalanya.

"Kau tak apa?" Sebuah suara mengalun padanya. Dan ia baru menyadarinya bertepatan dengan tangan seseorang itu memegang lengan atasnya. Nada suaranya yang terdengar khawatir membuatnya mengernyit bingung.

Kepalanya yang tadi tertunduk kini terangkat. Emeraldnya dengan cepat bertemu mata coklat seseorang yang sebelumnya tak pernah ia sangka akan menatapnya seperti itu.

"Sudah merasa baikan?" Ucap Lino. Sakura tak mengatakan apapun ia hanya diam akan pertanyaan pria itu yang mengambang. Matanya membulat, menemukan tangan pria itu yang terjulur kearahnya. Ia membeku saat telapak tangan itu menyentuh dahinya.

Seorang pria yang tak ia sangka, kini tengah memeriksa keadannya. Ini tentu sangat terasa aneh dan mengejutkan baginya, karena sebelumnya pria itu selalu berlaku kasar padanya. Tak pernah sekalipun pria itu terlihat kasian atau bersikap lembut terhadapnya. Sangat jauh berbeda dengan dirinya yang sekarang.

Mereka berdua tersentak setelah kebisuan melingkupi keduanya untuk beberapa waktu. Lino berdehem kecil setelah menarik tangannya kembali kesamping tubuhnya.

Clé HiddenNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ