Chapter 10

7.7K 834 200
                                    

PEEK A BOO

Chapter 10

Ronde 7

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

.

.

--- Ronde 7 ---

.

.

"aku ingin kau mencari lebih teliti dan spesifik tentang Hyuuga Hinata. Dan aku ingin kau pastikan, tentang rumah asalnya, tanggal kepindahannya dan sebagainya"

"Baik Nyonya"

"Rahasiakan penyelidikanku dari siapapun, termasuk Fugaku" Kakashi membalas menyanggupi, Membuat Mikoto tersenyum puas.

Lalu tangan putih Mikoto bergerak mengambil plastik kecil transparan yang sedari tadi dipandanginya. Mengangkatnya hingga sejajar dengan wajahnya. "dan satu lagi Kakashi" mata onyxnya memandang intens helaian rambut hitam yang berada di dalam plastik itu.

"Aku ingin kau lakukan sebuah Tes DNA"

.

.

.

"Sasuke-kuuun~~~" Sasuke mendesah lelah. Menatap perempuan berambut pink yang dengan seenak jidatnya masuk ruangannya.

"Bagaimana kau bisa masuk?!" tanpa minat Sasuke bertanya. Mata onyxnya kembali memandang berkas-berkas yang harus di periksa dan di acc kan.

Sakura mencebik. Merasa seperti tidak di inginkan keberadaannya. "huh! Kau kasar sekali sih... seperti biasa" dengan tak sopannya sakura duduk di sofa, memandang Sasuke dengan pandangan nakalnya.

Sasuke lagi-lagi harus menghela nafas. Sakura adalah salah satu fans fanatiknya sebelum Naruto berhasil merebut hati perempuan itu. Sasuke heran dengan sahabat dobe nya itu. apa Naruto tak cemburu saat sakura masih asik berada di sekeliling Sasuke? padahal Naruto tau dengan jelas jika sakura pernah cinta setengah mati pada Sasuke. atau Naruto yang terlalu menjadi budak cinta sehingga takut untuk mengekspresikan rasa cemburunya?

Entahlah Sasuke tak mau memikirkan hal yang tak penting seperti itu.

"ada apa? Aku sibuk" ujarnya dingin.

Sakura menyilangkan kakinya, masih menatap Sasuke penuh minat. Sedang Sasuke mengerutkan dahinya tak suka. Entah kenapa pandangan sakura seakan-akan menusuk dan membuatnya tak fokus.

Bukan, bukan karena Sasuke berdebar, tapi lebih kearah geli dan..... mungkin jijik? Ah, katakanlah sebagai hal yang kurang nyaman. Itu lebih sopan.

Sasuke akui sakura memang cantik dan ceria, namun perempuan dengan karakter seperti itu sudah sangat umum dan banyak. Beda dengan si penjual bunga yang berwajah kalem dan meneduhkan.

Peek a Boo~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang