Chapter 14

11.6K 964 493
                                    

PEEK A BOO

Chapter 14

Ronde 11

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

.

.

--- Ronde 11 ---

.

.

"Anda akan membawa saya kemana?" matanya sedikit melirik kearah si janda dengan wajah syok dan bingung.

Kemana? Tentu jawabannya sudah jelas kan?

"Kita ke hotel"

deg

"A-apa?!"

.

.

.

"Nyonya" Kakashi datang dengan menyodorkan ponselnya.

Mikoto mendesah lelah. Dia menatap Kakashi sejenak dengan mata tajamnya.

Kakashi diam meringis. Sebagai seorang bawahan, tentu Kakashi tak bisa melakukan apa-apa, mungkin akan baik baik saja jika sang nyonya yang tidak mengangkat telfon bos nya, tapi tidak untuk Kakashi yang statusnya sebagai bawahan.

"tuan ingin berbicara dengan anda" dia mengatakannya dengan suara yang hati-hati. Oh maksudnya suara mencicit yang kecil.

"seharusnya kau katakan jika aku sudah tidur!" Mikoto berbisik jengkel pada bawahannya itu. Memiliki bawahan yang bodoh dan tak bisa di ajak kerjasama adalah salah satu cobaan yang besar. untungnya Kakashi adalah tipikal setia dan bukan penghianat, sehingga membuat Mikoto akan berfikir seribu kali jika ingin memecatnya.

Bisa apa Mikoto sekarang?

Di sisi lain, Kakashi merasa tak enak. Dia dilema. Sebagai seorang yang penuh dengan kesucian dan tak pernah melakukan perbuatan dosa, berbohong adalah hal yang tabu untuknya. Lupakan perihal dirinya yang pernah menonton video tuan mudanya_ Kakashi tidak menganggap itu sebagai perbuatan dosa, justru dia menganggapnya sebagai pembelajaran untuk berumah tangga nantinya.

"saya tidak bisa berbohong, nyonya" Kakashi balas membisik.

Dengan enggan Mikoto merebut ponsel di tangan Kakashi.

"moshi-moshi"

"kenapa tak mengangkat telfonku?" dahi Mikoto mengernyit tidak suka saat sang suami tak membalas sapaannya. "apa sekarang aku harus menghubungi lewat ponsel asistenmu (Kakashi)?"

Otak Mikoto mulai bekerja. Dirinya cukup pintar untuk tak membuat alasan seperti 'ponselku mati' atau 'aku hanya menyetel ponselku dengan nada getar' fugaku itu pintar, berkali-kali dari dirinya malah.

Peek a Boo~Where stories live. Discover now