Chapter 11

6.8K 814 167
                                    

PEEK A BOO

Chapter 11

Ronde 8

Discalimer

Masashi Kishimoto

Story By

Lavendark

[Hinata Hyuuga, Sasuke Uchiha]

Genre

Romance, Drama, Slice of Life

.

.

.

.

.

Enjoy Reading!

.

.

.

.

.

.

.

--- Ronde 8 ---

.

.

Hinata membisu. Matanya masih melebar. Jantungnya berlari, bahkan rasanya nafasnya tersendat di tenggorokan. Tentu ekspresi tersebut sudah bisa di prediksikan oleh Mikoto. Jadi Mikoto memilih diam, bersabar dan menunggu Hinata dapat mengatur emosinya.

"A-apa maksud anda? Kenapa anda memanggil putri saya dengan marga keluarga anda?" setelah sekitar dua menit berlalu, Hinata berhasil menekan ketakutan dan keterlejutannya. Berusaha menampilkan ekspresi polos dan tak tau apa-apa.

Mikoto terkekeh. Matanya melirik kearah Ayame dan Himeka yang asik bersenda gurau. "kurasa kita perlu tempat yang lebih privasi, Hyuuga-san" mendengarnya membuat Hinata mengikuti arah pandang Mikoto, matanya memandang Ayame dan Himeka.

Wanita ini benar. Penbicaraan ini sangat krusial. Tak boleh ada yang tau, bahkan Ayame sekalipun. Namun.... jika Hinata mengiyakan ucapan Mikoto, maka secara otomatis Hinata membenarkan jika Himeka adalah keturunan Uchiha. Tapi jika Hinata menolak......

Ayame bisa saja menguping. Dan ini tidak bagus untuk Himeka.

Lagipula, menurut Hinata, nyonya Uchiha ini bukanlah wanita bodoh. Tak mungkin dia asal bicara tanpa sebuah dasar. Bukankah keturunan Uchiha adalah yang terpintar dan terbaik? Hinata tidak mau ambil resiko.... pasti, si nenek ini membawa dasar dan bukti tentang hidupnya dan Himeka.

Untuk saat ini, Hinata akan menurut.

Hinata mengangguk tenang. Meski Mikoto bisa melihat, tubuhnya gemetaran. Ibu dari cucunya ini sepertinya sangat ketakutan dan waspada.

Tipekal wanita sigap.

"Ayame.... bisakah kau membeli beberapa pupuk?" Hinata meninggalkan Mikoto, berjalan menuju Ayame dengan ekspresi yang dibuat tenang.

"Pupuk? Bukankah kita baru saja menyetoknya tiga hari yang lalu?" Ayame mengernyit. Dia tak bisa membaca suasana yang terjadi.

"iya, tidak apa... aku sedang berencana menyimpannya untuk bulan depan" Hinata tak bisa berfikir lebih jauh. Otaknya saat ini sedang memprogram alasan alasan yang bisa menyelamatkan putrinya. Ayame hanya mengangguk ragu, yah.... tak masaalah untuknya, toh dia juga sedang menganggur sekarang. "nah, hime sayang.... kau ikut bibi ya..." lanjut Hinata.

Himeka mengerucutkan bibirnya, lalu menggelengkan kepalanya. "Oligami" dia menunjukan lipatan-lipatan tak berbentuk dari kertas berwarna hijau. Sepertinya putrinya sedang asik membuat bunga dari kertas origami.

Peek a Boo~Where stories live. Discover now