#2 The Beginning

359 31 0
                                    

3 Bulan setelah putus.
Author POV

"Apa kau yakin?" tanya Hoseok sesaat setelah mendengar ide tak terduga dari Eunha.

"Eo, aku yakin." jawab Eunha mantap.

"Baiklah, pertama-tama kita bersihkan nama baik ayahmu. Nah ini.." Hoseok memberikan pager pd Eunha.

"Hanya untuk kode darurat dan rahasia. Gunakan #JH untuk menyambungkan padaku."

"JH? Jung Eunha?" agak asing dan kikuk memang untuk beradaptasi dengan alat ini.
"Ani, JHope. Aku." Eunha menahan geli di perutnya setelah mendengar itu.

Eunha POV

"Ani, JHope. Aku."

Pfffttt~ JHope? Dengan percaya diri menyatakan kalau dia adalah harapan??

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" Hoseok langsung ketus padaku. Berarti dia sendiri pun merasa kalau itu aneh bukan?

"Ah tidak tidak, lalu bagaimana untukku?" JAngel atau JBeauty, kurasa itu cocok untukku.

"#JB"

Yes! JBeauty~

"JBunny."

Damn!

"Yak!! Kenapa Bunny!?" Arrghh! Tidak bisa diterima! Apa aku adalah reinkarnasi dari seekor kelinci?? Everything is bunny for me.

"Sudahlah, hanya kode. Tidak perlu dipermasalahkan. Kapan pelaksanaannya?" Ntahlah, sejujurnya aku belum sepenuhnya siap untuk kembali berurusan dengan keluarga Min, khususnya Min Suga. Tapi..

"Besok."
.
.
.
Keesokan harinya.
AD Corp.

Hhh~ finally, i'm here.
Setelah kejadian 3 bulan yang lalu.
Kukira, aku sudah melupakannya.

Drrrt~
'A now #JB'

Pesan yang langsung masuk tanpa disuruh. Plan A, dimana aku harus bertemu dia lagi. Orang kejam yang kulihat 3 bulan yang lalu.

Min Suga.
.
.
.
Sebuah spanduk terpapang besar ditengah ruangan megah ini. Siapapun yang ada disana bisa melihatnya.

'Open recruitment for Secretary jobdesk.'
Ya, kurang lebih tertulis demikian. Dan tepat di lantai dimana Spanduk itu terpasang, para wanita dengan setelan hitam putih menunggu bagian interview mereka. Dan mereka semua adalah sainganku.

Yes, Plan A is 'to be Secretary.'
.
.
.
"320,321, dan.." ucapan pria itu terhenti setelah mendapat instruksi lain dari alat yang berada ditelinganya.

"silakan masuk, dan 322 silakan ikuti petugas kami." wait.. Wait.. Aku?! Kenapa?!
Gugup, setiap langkah yang kubuat mengikuti petugas itu. Setiap langkah, debaran itu semakin kencang. Dan..

Deg!

Matilah kau, Eunha. Kau sampai pada ruangan yang seharusnya belum kau pijaki sekarang.

'CEO's Office'
.
.
.
Hening..
Kumohon ini semakin membuatku gila.
Aku ingin menangis
Dia, yang kurindukan.
Namun tatapan hangat itu tidak ada.
Tatapan muak itu muncul lagi.

"Wae?" tatapan menusuk itu ada, aku tahu dia kecewa. Aku tahu dulu dia membutuhkan pelukanku saat seperti itu. Tapi..

"Apa maksudmu?"

"Semuanya."
Kau semakin kurus, Yoongi-ah. Kepedihan itu masih ada. Apa dia benar-benar menganggapku 'putri pembunuh' sekarang?

"Aku ingin melamar menjadi sekretaris. Aku perlu menyambung hidup." kuat Eunha, kau harus kuat!!

"Cih, apa kau berhak untuk hidup? Tebal sekali wajahmu nona." Ohh yah.. Suga is back.

Kurasa aku tak perlu menjawab.

"Dan kurasa kau sudah tahu jawaban atas permintaanmu." apa aku ditolak?
No! No! Aku tidak bisa menyerah begitu saja.

Kalau di film-film sebuah misi pasti berjalan sesuai rencana. Lalu mengapa.. Bahkan aku baru menginjak garis start! Dan..

"Saranghae!"
Apa aku salah dengar? Bahkan suaraku pun terus bergema di ruangan maupun di kepalaku.

Kenapa aku mengungkapkan perasaan di saat seperti ini!

Kau. melakukan. kesalahan.

[Mission Failed]
.
.
.
?

TBC...

Death Missions [END] #WATTYS2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang